Protes Kebijakan Hitam-Putih, Mahasiswa Sipil Unkhair Desak BEM dan DPM Mundur
Gedung Rektorat Universitas Khairun (Unkhair) Ternate. |
TERNATE,
BRN – Sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas
Khairun Ternate menggelar aksi, Kamis siang, 21 Oktober. Mereka memprotes
kebijakan pemberlakuan pakian hitam-putih saat mengikuti belajar mengajar.
Koordinator aksi, Syahrul Ruslan mengatakan, penerapan hitam-putih
bagi mahasiswa baru yang disertai dengan sanksi itu sangat tidak rasional.
“Jika tidak ditaati Konsekuensinya tidak bisa mengikuti
proses belajar-mengajar. Ini kebijakan yang gila,” kata Syahrul saat berorasi
di depan Fakultas Teknik.
Syahrul menyatakan, kebijakan tersebut mestinya dipresure Badan
Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa. Melakukan negosiasi bersama
petinggi kampus sebagai representasi mahasiswa memprotes sekaligus mengevaluasi
pemberlakuan kebijakan.
“Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM sebagai lembaga eksekutif
ditingkat mahasiswa bertugas memperjuangankan dan menindaklanjuti aspirasi (mahasiswa). BEM juga sudah harus
mampu mempresure problem yang mengorbankan mahasiswa. Begitu juga dengan Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM). Sebagai lembaga legislatif, harus bersama-bersama BEM
membahasa kebijakan, bukan malah diam dan seolah tidak bisa berbuat apa-apa,”
ucap Syahrul dalam keterangan tertulis yang diterima brindonews.com.
Syahrul mengemukakan, mengawal aspirasi mahasiswa merupakan
langkah konkrit program BEM maupun DPM.
“Semenjak dilantik sampai sekarang, kepengurusan BEM kali
ini seakan tak punya kaki untuk melangkah. Tidak tau berbuat apa, bahkan tidak ada
satu program kerja yang terealisasi. Demikian sama dengan DPM. Sudah sepantasnya
mundur dari jabatan,” sebutnya. (red)