Brindonews.com
Beranda Daerah Pengecer Siap Disanksi jika Kedapatan Jual Pertamax Diatas Rp 13 Ribu per liter

Pengecer Siap Disanksi jika Kedapatan Jual Pertamax Diatas Rp 13 Ribu per liter

Ilustrasi penjualan jenis BBM pertamax di tingkat pengecer. Foto (radarjember.jawapos.com)


TERNATE, BRN
– Pemerintah Kota Ternate menerbitkan surat edaran
ihwal Pengendalian harga jenis
BBM pertamax dan pertalite. Edaran Nomor: 541/67/2022
itu diteken Wali Kota M. Tauhid Soleman pada Rabu 20 April kemarin.
 





Aturan Harga Eceran
Tertinggi ini berlaku bagi semua pengecer jenis kios ataupun depot. Didalamnya mengatur
ketentuan pendistribusian jenis BBM pertamax dan pertalite dan ketetapan harga
BBM per liter di tinggkat pengecer.

Penyaluran BBM hanya
boleh dilakukan oleh penyalur resmi, SPBU dan APMS. Sedangkan penetapan harga
ditetapkan Pertalite Rp 7.650 per liter dan pertamax Rp 12.750 per liter.

Edaran ini tidak
hanya akan mengatur ihwal ketentuan pendistribusian harga jual eceran jenis BBM
tertentu dan jenis BBM khusus penugasan, tetapi juga menyangkut sanksi bagi
pengecer. Para pengecer bakal ditindak apabila BBM yang dijula di atas harga. Sanksi
lainnya yaitu objek BBM disita.





Surat Edaran Wali Kota Ternate tentang ketentuan pendistribusian dan harga jual eceran jenis BBM pertamax dan pertalite.


Penyalur SPBU dilarang
keras menjual jenis BBM pertalite dan pertamax kepada pengecer menggunakan
gelon, drum, atau kendaraan bermotor yang sudah dimodifikasi tangki
penampungnya. Kendaraan yang melakukan pengisian secara berulang-ulang juga
tidak diperbolehkan. Pengisian hanya dilakukan sesuai kebutuhan agar memalisir
adanya dugaan penimbunan.

Jam operasional SPBU
juga diatur. Operasional SPBU dimulai pukul 07.00 sampai 00.00 WIT, SPBU diwajibkan
mengaktifkan semua dispenser, nozel, dan memaksimalkan jam operasional.

Sedangkan pengecer
yang boleh membeli atau mengisi jenis BBM pertalite dan pertamax di APMS yaitu UD.
Kama, beralamat di Siantan Kelurahan Mangga Dua, Ternate Selatan; dan CV.
Yuseda yang beralamat di Daulasi Kelurahan Tafure, Ternate Utara. kedua usaha
dagang ini diperbolehkan menggunakan gelon dari pukul 08.00 WIT pagi sampai
pukul 17.00 WIT sore. (ham/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan