Kasus Kekerasan Perempuan Dan Anak di Haltim Meningkat
Pemerhati Perempuan dan anak Haltim, Kartini Abdullah. |
MABA, BRINDOnews.com – Maraknya kasus kekerasan fisik maupun phisikis yang menimpa perempuan dan anak di Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) mendapat sorotan dari pemerhati Perempuan dan anak Haltim, Kartini Abdullah. Direktur Rumah baca Kartini mengaku, pemerintah daerah tidak perhatian terhadap kasus kasus yang menimpa perempuan.
” Ia memang ini menjadi ironi, banyak kasus perempuan yang tidak tertangani dengan baik kerena tidak ada perhatian dari pemkab haltim dan itu berakibat semakin banyak perempuan mendpatkan perlakuan tidak baik, dan itu dianggap lumrah, sebut saja kasus kasus KDRT, ” Aku dia.
Kata dia, lemahnya perhatian pemerintah daerah saat ini bisa di lihat dimana hingga memasuki usia kabupaten yang sudah mulai matang ini. Sejauh ini pamkab belum juga membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak dan perempuan (P2TPA) untuk melakukan pendampingan hukum kepada para korban kekerasan. ” saat ini untuk bidang itu ada Di Dinas KB Haltim, tetapi tidak ada perhatian serius, buktinya sampai saat ini tidak di bentuk P2TPA, ini artinya lemahnya pemkab dalam merespon Isu isu perempuan dan anak, ” Papar dia. Seraya mengaku yang aktif hanya PPA.
Lemahnya perhatian pemerintah daerah, sehingga banyak kasus kasus kekerasan terhadap peremupan dan anak saat dilakukan proses hukum banyak yang berakhir pada penyelesaian secara kekeluargaan. ” karena tidak ada lembaga pendampingan dari pemerintah daerah, sehingga korban kebanyakan mencabut perkaranya atau penyelesaian secara kekeluargaan, ini kan sayang sekali. Karena tidak ada efek jerahnya sehingga masyarakat menganggap hal biasa. “Kita juga meminta agar lembaga pendampingan segera di bentuk oleh insyansi terkait.” Tandas dia.
Terpisah, Kapala Dinas Keluarga Berencana Haltim, Amin Ambeua, di kantor bupati mengaku pihaknya dalam waktu dekat akan membentuk lembaga tersebut dengan melibatkan bernagai pihak yang berkompoten di bidangnya masing masing. ” saya juga baru jabat kadis di KB makanya sudah kita bicarakan dan tahun ini juga kita bentuk, karena untuk lembaga TP2PA ini kan melibatkan orang orang yang berkompoten sehingga masih menjajaki dan kita pastikan secepatnya, ” Singkatnya menutup. (red)