Brindonews.com






Beranda News Maluku Utara YLBH Malut:  Adrian Yoro Naleng Beralibi Jadi Korban

YLBH Malut:  Adrian Yoro Naleng Beralibi Jadi Korban

Adrian Yoro Nareng

TERNATE, BRN – Desakan kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKKP) agar memberhantikan Adrian Yoro Naleng dari Anggota Bawaslu Maluku Utara terus bergulir. YLBH Maluku Utara menyebut, Adrian tidak layak lagi dipertahankan.

Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Maluku Utara, M Bahtiar Husni mengatakan, tindakan Adrian dengan membuat WhatsApp Grup The a Team adalah langkah yang keliru. Apalagi dalam WG terdapat salah satu kader PDIP, Ardiansyah Fauzi.





“Menggabungkan kader partai politik dalam WG merupakan hal yang tidak pantas dilakukan seorang komisioner bawaslu karena melanggar kode etik. Maka wajar jika publik menduga bersangkutan mengintervensi kinerja timsel,” katanya, Kamis, 3 Agustus.

Bahtiar menyebutkan, munculnya isu SARA dalam sidang pemeriksaan DKPP terhadap Ardian atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu pada pada 28 Juli kemarin hanyalah pengalihan opini.

“Subtansinya yang dilihat adalah dasar perbuatannya. Tidak harus menggiring opini seolah-olah dia adalah korban. Perbuatannya membuat grup watshap kuat indikasi ada main-main mata dengan partai,” ujarnya.





Sepatutnya, lanjut Bahtiar, Adrian tidak memunculkan opini minoritas dan isu lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan pelanggaran kode etik. Bahtiar menilai, langkah Adrian menggiring opini justru memperkeruh masalah.

“Itu ranah yang lain lagi,” terangnya.

Bahtiar menyarankan DKPP agar menindak dan memberi sanksi tegas kepada Adrian. Apabila tidak, Adrian akan menjadi virus bagi komisioner bawaslu lain lainya.





“Bawaslu RI secepatnya ambil langkah tegas. Adrian tidak harus dipertahankan, sebab ini menyangkut etika seorang anggota bawaslu, apalagi niat dan itikadnya sudah tidak baik. Masih banyak orang-orang yang punya integritas tinggi dibandingkan Adrian,” sebutnya.

Adrian Yoro Naleng sebelumnya diduga ikut campur kerja-kerja Tim Seleksi zona I dan II. Anwar Abdul Gafur yang dicoret dari tim seleksi (timsel) zona II adalah korban intervensi Adrian. Anwar dicoret dan diganti karena dianggap tidak tertib dan membangkan terhadap arahan. **





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan