Brindonews.com
Beranda Advertorial Wali Kota Tauhid dan BWS Malut Tinjau Dampak Puting Beliung di Moti

Wali Kota Tauhid dan BWS Malut Tinjau Dampak Puting Beliung di Moti

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman (kameja kotak-kotak) dan Kepala BWS Maluku Utara, Kalpin Nur (rompi orange) saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Moti.


TERNATE, BRN
– Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, bersama
Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, Kalpin Nur meninjau dampak puting beliung dan abrasi pantai di Kecamatan Moti.
 





Kunjungan kerja
tersebut tampak ikut beberapa kepala dinas di jajaran Pemerintah Kota Ternate.
Diantaranya Kepala Dinas Pertanian, Thamrin Marsaoly, Kepala BPBD Arif Gani,
dan Kepala Dinas Perhubungan, Faruk Albar. Sekretaris PUPR, Nasrun dan Kepala
Bagian ULP, Yunita serta Kabag Humas dan Protokol, Agus Fian Jambak juga ikut
dalam rombangan.

Wali Kota Tauhid
mengatakan, kunjungan bersama balai wilayah sungai itu dalam hal mengecek kondisi kerusakan
rumah akibat terjangan puting beliung beberapa waktu lalu. Dampak lain yang
ditinjau adalah talud penahan ombak di Kelurahan Moti Kota, Tadenas, Tafaga,
Fatamutu, dan Figur.

“Termasuk lokasi
penanaman mangrove di Figur dan Tadenas. Saya sudah minta di dinas PUPR dan
BPBD untuk mendata menyeluruh dan kemudian direncanakan perbaikan talud yang
rusak akibat bencana alam maupun kerusakan karena infrastruktur (teknis),”
katanya, Minggu, 23 Januari.





Kepala Balai Wilayah
Sungai Maluku Utara, Kalpin Nur menambahkan, pihaknya tetap bersinergi dan
berkolaborasi dalam membenahi infrastruktur yang rusak. Termasuk menyiapkan
sarana prasarana di bidang sumber daya air.

“Sejumlah titik yang
ditinjau, ada beberapa titik yang dianggap paling urgen untuk diatasi. Tahun
ini segera diusulkan agar tahun depan bisa direalisasikan,” ucapnya.

Kalpin menjelaskan, sinergi
dan  kolaborasi dilakukan bertujuan untuk
menentukan kebutuhan atau urgensi perbaikan. Terutama kesiapan desain.





“Jika readnes ­kriteriannya terpenuhi maka
diusulkan untuk dibangun, tetapi kalau belum, harus dilakukan studi
identifikasi,” ujarnya. (jr/adv/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan