Brindonews.com
Beranda Daerah Kota Ternate Saling Memaafkan, Harap Video Muchlis Tidak Lagi Dipelintir

Saling Memaafkan, Harap Video Muchlis Tidak Lagi Dipelintir

Pedagang asal Toblelo yang berjualan di belakang Jatiland Mall Kota Ternate dan mantan Kepela Dinas Perindag Muchlis Djumadil berpose bersama usai saling memaafkan.

Pedagang yang berjualan di belakang Jatiland Mall Kota Ternate dan mantan Kepela Dinas Perindag Muchlis Djumadil bersepakat saling memaafkan. Kedua bela pihak bertemu di Pasar Tradisional Bahari Berkesan, Selasa 30 Mei.

Koordinator Pedagang Tobelo, Ilyas Kaeli mengatakan, dalam pertemuan itu, Muchlis Djumadil bersama para pedagang saling meminta maaf  atas tersebarnya video Muchlis pada Minggu 28 Mei kemarin.





Video Muchlis yang beredar, terutama di jagat maya, Ilyas mengaku kecewa. Semua Tobelo welcome menerima kedatangan Muchlis.

“Memang pada saat penertiban saya berada di Tobelo, tapi pedagang yang berjualan ini juga merupakan masyarakat Kota Ternate. Saya juga minta maaf, karena awal mulanya video ini dari pedagang. Saya dan pedagang meminta maaf, juga sebaliknya. Kita sama-sama minta maaf dan menerima permintaan maaf dari Pak Muchlis. Ini tidak ada paksaan atau desakan dari pihak mana pun,” terang Ilyas.

Muchlis Djumdil, permintaan maaf kepada pedagang asal Tobelo di Pasar Tradisional Bahari Berkesan merupakan permohonan maaf yang ketiga kalinya. Hanya saja, kata Muchlis, permintaan maafnya itu sudah dipelintir.





“Kemarin saya dapat telepon dari koordinator pedagang Tobelo, bahwa kalau boleh kita duduk bersama dan saling meminta maaf atas beredarnya video itu. Tidak ada tujuan untuk mendiskriminasi terhadap pedagang Tobelo,” katanya.

Para pedagang asal Tobelo yang berjualan di pasar, beraktivitas seperti biasanya. Beraktivitas di tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah sehingga tidak menjadi persoalan di kemudian hari.

“Tidak ada tujuan menyudutkan kepada pedagang. Saya secara pribadi dan kuasa hukum pada hari ini berharap bahwa masalah ini sudah diselesaikan dengan baik. Jadi jangan lagi pihak atau oknum yang tidak memahami konten berita atau informasi yang terus membangun opini liar yang bias sehingga nantinya merugikan kita semua,” ujarnya. (ham/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan