Brindonews.com






Beranda Daerah Pemkab Halut Diminta Seriusi Pendidikan dan Kesehatan di Daerah Terasolir

Pemkab Halut Diminta Seriusi Pendidikan dan Kesehatan di Daerah Terasolir

Kantor Bupati Halmahera Utara

TOBELO, BRN – Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara daerah
pemilihan (Dapil) III, Sahril Hi. Rauf menyebutkan hingga saat ini beberapa
sekolah di Kecamatan Loloda Utara dan Loloda Kepulauan masih kekurangan guru
baik guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) ataupun honorer.

“Sejumlah
sekolah di Kecamatan itu masih kekurangan ketersediaan guru baik itu di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Dasar (SD),” ungkap Sahril, Sabtu (9/3/2018)
kemarin.





Sahril
menyebutkan, kekurangan guru tersebut terdapat tiga sekolah sekaligus, dan
tercatat per setiap sekolahnya memiliki satu orang guru PNS yang melakukan
proses belajar mengajar kepada siswa. Hanya satu guru PNS dan di bantu  dua guru honorer,” ujanya.

Kondisi
serupa terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 19 dan Sekoah Dasar
GMIH Dowogolila Kecamatan Loloda Kepulauan. Kebutuhan dan penambahan tenaga
pendidik untuk kedua sekolah ini sangat diharapkan perhatian serius. “ Hanya tercatat
satu guru PNS yang di tempatkan di dua sekolah itu,” ucapnya.

Dengan
demikian, kata dia, potret buruk pelayanan pendidikan di wilayah Loloda Utara
dan Loloda kepulauan Halmahera Utara menunjukan potret pendidikan paling buruk
dalam sejarah di pemerintahan Bupati Dan Wakil Bupati,  Frans Manery-Muhlis Tapi Tapi. Menurutnya, bentuk
pelayanan yang dipertontonkan para pemangku kepentingan itu menjadi hal utama sistem
pengelolaan pendidikan khusunya Kabupaten Halmahera Utara.






Karena itu Dinas terkait harus responsif dalam melihat problema ini, dan Pemkab
Halut harus menjadikan perhatian utama terkait persoalan kekurangam guru,”
ujarnya.

Politisi
Hanura ini menambahkan,  selain
kekurangan ketersedian guru, juga terdapat permasalahan lain salah satunya
pelayanan kesehatan. Pustu di Desa Posi-posi Kecamatan Loloda Utara juga
kurangnya ketersediaan tanaga kesehatan. “ Dari penjelasan masyarakat, Pustu
tersebut hanya ada satu petugas kesehatan yang di tugaskan, namun jarang
bertugas.  Bahkan, hampir tidak pernah
datang ke tempat tugas,” bebernya.

Untuk itu Sahril
berharap,  Pemkab Halut perlu
memperharikan pelayanan pendidikan dan kesehatan di daerah terasolir seperti
Kecamatan Loloda Utara dan Kecamatan Loloda kepulauan. “Pemkab lebih jelih lagi
melihat persoalan terkait kepentingan masyarakat,” harapnya.  (wy/red).





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan