Morotai Memanas, Pemda Morotai dituding Biang Kerok
MOROTAI,BRN – Dugaan kristenisasi yang
dilakukan oleh Yayasan Brokah Surya Nusantara (YBSN) terhadap ratusan siswa SD
dan SMP Sederajat di Kabupaten Pulau Morotai di pantai Army Dock berapa waktu
lalu berbuntut panjang.
Kali ini aksi protes terhadap tindakan YBSN dengan cara
mobilisasi massa untuk berorasi di depan kantor bupati Kamis (28/02). Aksi yang
berlangsung di depan kantor Bupati dan Mapolres Morotai mulai memanas lantarang
terjadinya bentrokan ribuan massa aksi yang tergabung dalam Front Ummat Islam
Morotai Bersatu (FUIMB) dengan aparat kepolisian.
Bentrokan terjadi di sejumlah titik yakni dihalaman kantor Bupati dan didepan Mapolres
serta ditugu Proklamsi. Bentrokan pertama terjadi di depan kantor Bupati
sekitar pukul 12.00 WIT. Bentorakan masa aksi dengan polisi ini pemicu adalah
massa aksi meminta agar Bupati Benny Laos segera keluar dari kantor untuk
menemui massa aksi guna menjelaskan keterlibatan dirinya termasuk istrinya pada
acara yang berlangsung. Namun, Bupati enggan menemui masa aksi, tak lama
kemudian masa aksi naik pitamdan langsung menerobos masuk ke dalam kantor
Bupati dengan cara merobohkan kawat duri yang dipasang oleh pihak kepolisian.
Disaat massa aksi berhasil masuk di cegah oleh aparat
kepolisian yang sementara bertugas mengamankan jalan aksi protes. Namun tak
diterima massa aksi akhrinya terjadi saling baku lempar dengan menggunakan
batu. Meski begitu petugas polisi tidak tinggal diam dan akhirnya mengelurkan
tembakan gas air mata di tengah-tengah massa dengan. Aksi lemparan batu itu
merusaki kaca kantor bupati.
Aksi lemparan batu belum juga berakhir, tiba-tiba, Bupati
Morotai memenuhi permintaan massa aksi. Bupati Benny Laos didampingi wakil
bupati Asrun Padoma yang dikawal ketat oleh aparat kepolisian dan TNI, menemui
massa aksi. Dihadapan masa aksi Bupati memberikan
apresiasi atas perjuangan masyarakat untuk memproses kasus Yayasann
Barokah.” Sangat mengapresiasi perjuangan kalian yang terbukti tanggal 22
pemda langsung melapokan kejadian armi dok di Polres Morotai, saya pribadi
menghormati betul,” ucapnya
Hanya saja, saat bupati bicara dan memberikan pernyataan
bahwa Pemda Morotai sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres. Massa aksi
langsung marah dan langsung membubarkan diri.
Situasi menjadi kacau sehingga langsung diambil alih oleh
Wakil Bupati Asrun Padoma. Saat Asrun Padoma menjelaskan bahwa keinginan
masyarakat untuk bertemu sudah terealisasi sehingga meminta agar masyarakat
membubarkan diri. Hanya saja, arahan itu malah ditantang oleh massa aksi.
Parahnya lagi, setelah Wakil Bupati, Ketua MUI Morotai Hi
Arsad Haya mengambil alih dengan meminta agar masyarakat tidak membubarkan diri
dan mendengar pernyataan Bupati. Hanya saja, tidak diterima oleh masa bahkan
masa meminta Arsad untuk turun dari mobil hal ini karena Arsad juga menjadi
akar masalah di Morotai.
Salah satu masa aksi, Fadli Djaguna menuding Bupati, pemda sebagai otak dibalik skenario
masuknya lembaga Yayasan barokah yang saat ini menjadi masalah bagi ummat
islam.
“Masa bupati tidak tahu itu tidak masuk diakal, oleh
karena itu saya mau bilang penanggungjawab acara itu adalah Bupati kabupaten
Mrotai karena kenapa, tidak akan mungkin hajat satu lembaga, tuan rumah tidak
tahu”
Sementara, Wakapolda Malut
Kombespol Lukas Akbar Abriari
dihadapan masa aksi, mengatakan, secara kelembagaan pihaknya sudah
menerima laporan tentang kasus Yayasan Barokah dan pihaknya langsung
menindaklanjutinya.
“Saya sudah terima laporan tentang pelanggaran, kami
sudah menerima laporan ini, kami segera memproses siapapun yang terlbat di
dalamnya, kita akan secara terbuka menginformasikan, Hari ini juga kapolda
sudah perintahkan penyidik ke jakarta untuk melakukan pemeriksaan, (Fix/red)