Brindonews.com






Beranda Ekopol Maju Pilkada 2020, Ini Sosok Wakil yang Dicari Ikbal

Maju Pilkada 2020, Ini Sosok Wakil yang Dicari Ikbal

Ikbal Djabid, bakal calon Wali Kota Ternate periode 2020 – 2025.

TERNATE, BRN– Pemilihan
kepala daerah akan digelar pada 2020, tahun depan. Namun nama-nama calon Wali Kota
Ternate pengganti Burhan Abdurahman terus bermunculan. Beberapa diantaranya bahkan
sudah mulai bergerak turun ke tengah masyarakat dan memasang baliho di tengah
kota.

Catatan brindonews.com,
beberapa nama yang muncul, selain nama anak mantan Gubernur Maluku Utara, Aulia
Armayin, yang dipastikan akan running
di pesta lima tahun sekali ini, juga muncul nama Hj. Nursia, mantan istri Wali
Kota Ternate Burhan Abdurahman.





Selain
itu ada Abdullah Tahir, Wakil Wali Kota Ternate, Sekretaris Kota Ternate M.
Tauhid Soleman, Wakil Bupati Halmahera Selatan Iswan Hasjim, mantan Ketua KPU
Maluku Utara Syahrani Somadayo, Iriansyah Tajuddin dari paguyuban, Ridwan Dero,
Nuryadin Rachman, M. Yamin Tawari, Rivai Umar, Mubin A. Wahid, Jasri Usman,
Merlisa Marsaoly, Djasman Abubakar, Sidik Dero Siokona, dan Ikbal Djabid.

Sejumlah
figur pengganti tersebut beberapa diantaranya bahkan pernah bertarung, baik di kasta
gubernur, wali kota, dan DPD RI. Mereka-mereka ini  pulang dengan tangan kosong alias ‘kalah’. Sebut
saja pasangan
Sidik Dero
Siokona
danDjasman Abubakar. Keduanya
ikut bertarung pada pemilihan kepala daerah Ternate 2015 silam.

Pilkada ini
diikuti tiga pasangan calon lewat jalur partai dan satu calon pasangan jalur
independen. Diantaranya Burhan Abdurahman – Abdullah Tahir, yang diusung PKB,
PBB, PKPI, Hanura, dan Demokrat. Sementara Sidik Dero Siokona – Djasman
Abubakar diusung tiga partai yaitu PDI P, PKS dan NasDem. Dan paket ketiga
adalah Sudjud Sirdjuddin – Arifin Djafar, yang diusung Gerindra, PAN dan
Golkar. Sedangkan paket Rachman Sulaiman – Anwar memilih tidak memakai
kendaraan politik.





Pemilihan
yang berakhir dengan sempat saling klaim kemenangan ini pasangan Burhan
Abdurahman – Abdullah Tahir akhirnya keluar sebagai pemenang dengan raihan 34.015
suara atau 39,42 persen. Sidik – Djasman di posisi kedua dengan perolehan
29.115 suara atau 33,74 persen, sementara Sudjud – Arifin bertengker di
klasemen ketiga dengan capaian 24,77 persen dari 21.396 suara. Sedangkan paket Rachman
Sulaiman – Anwar di rangking terakhir dengan perolehan 2,01 persen dari 1.788
suara.

Meski tergolong pendatang
baru dalam perhelatan Pilkada serentak 2020 Kota Ternate, para figur baru tidak
berkecil hati. Bahkan beberapa dari mereka sangat
optimis bisa menggeser figur-figur lama, salah satunya Abdullah Tahir, Wakil
Wali Kota Ternate.
Sebagai calon kepala daerah, Ikbal Djabid tentu
belajar dari ‘kekalahan’ pada pemilihan legislatif pada April 2019 lalu. Tempo itu
Ikbal mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
daerah pemilihan Provinsi Maluku Utara.

Dengan segala kerendahan hati Ikbal meminta doa restu untuk
menjadi pemimpin Ternate  ke arah lebih
baik. Jika terpilih, ia berkeinginan mewujudkan tercapainya Kota Ternate yang berbudaya,
berdaya saing, religius, maju serta adil dan sejahtera yang diakronimkan Kota
Ternate Berdaulat
.





Keinginannya maju bertarung pada kontestasi tahun
depan bukan tanpa alasan. Mengembalikan motto Kota Ternate
sebagai kota budaya dan mengemas potensi jasa yang bisa mendatangkan devisa menjadi
alasan utama sekaligus menguatkan niatnya ikut berlaga.
Ikbal menganalogikan Ternate seperti
Kota Bali. Dua kota ini menurutnya hanya mengandalkan budaya dan jasa. Bagi
dia, budaya Kota Ternate harus di jaga dan di tata.

“Karena Ternate kota jasa, sehingga potensi ini kita gali melalui budaya.
Contohnya Bali. Disana tidak punya SDA, hanya potensi wisata. Wisata ini mereka
poles dan dikembangkan lalu di jual,” katanya.

Ikabal menyatakan, optimisnya maju bukan sekadar meramaikan pertandingan
atau pelengkap paket. Keikutsertaannya dalam momentum lima tahun sekali ini
memastikan diri keluar sebagai skuad yang siap meraih trofi.





Optimis Dapat Dukungan 3
Partai

Terakumulasi Ikbal telah mengantongi enam pintu pendaftaran,
yakni PPP, PKB, Gerindra, PDIP, PBB serta Golkar. Keseriusannya tersebut linier
dengan semangatnya untuk memperebutkan partai politik, sebagai kendaraan
politiknya untuk mengabdikan diri pada masyarakat Ternate.

Bahkan, pemilik jargon“Ternate Berdaulat”ini optimis dan percaya
diri mendapatkan pintu dari beberapa partai politik (parpol). Apalagi visi-misi
parpol yang akan ia kendarai sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita besarnya
terkhusus bagi Kota Ternate.





Meski optimis
bakal mendapat dukungan tiga partai, Ikbal belum mau menyebutkan partai mana
saja yang nantinya digunakan sebagai kendaraan politiknya. “Mungkin itu masih off record  ya, masih rahasia perusahaan, saya tidak
bisa [sebutkan],” kata Ikbal usai mengikuti fit and proper test DPC PPP, Sabtu
(21/12) malam kemarin.

Menurutnya, delapan kursi dari akumulasi tiga partai itu bisa
membuka peluang besar untuk menjadi nahkoda Ternate kedepan. Intensnya lobi-lobi
dan komunikasi politik ditingkat atas dibalik alasan selain menyangkut komitmen
terhadap partai. “Kalau di tingkat pengurus pusat mungkin saya belum bisa
jawab, off record lagi. Tapi
komunikasi di lintas pengurus wilayah iya sudah, kalau soal disana itu [tingkat
DPP] ada strategi-strategi khusus, sehingga sayamungkin off record dulu,” jawab Ikbal menanggapi pertanyaan dari pers mengenai
komunikasi partai.

Pastikan 02 dari Orang
Ternate





Ikbal rupanya tertarik
dengan sosok figur asal Ternate, untuk mendapinginya sebagai wakil. Keriteria
ini seiring munculnya tiga nama yang notabanenya asal Ternate, yaitu Iswan
Hasjim, Abdullah Tahir, dan Sidik Dero Siokona.

Ikbal belum membeberkan siapa yang akan
di minang untuk dijadikan pasangan. Kendati begitu, Ikbal memastikan dari
ketiga kandidat  itu menjadi prioritas. Bahkan,
peringkat keenam raihan suara pada pileg kemarin ini siap jika nanti akan
disandingkan salah satu dari tiga nama tersebut.
 “Gambaran wakil wali
kota saya pastikan orang Ternate dan itu menjadi prioritas saya,” terangnya.





Kendati belum memberi sinyal siap
yang di minang, kriteria atau sosok yang di cari Ikbal  ternyata mengerucut pada ‘ketokohan’. Menurut Ikbal,
politik ketokohan diperkirakan masih
cukup kental. Kompetisi politik yang masih melandaskan pada sosok tokoh
tertentu untuk mendongkrak suara pemilih.
(brn)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan