Brindonews.com
Beranda News Helmi: Sebaiknya Benny Laos Memperbaiki Gaya Komunikasi

Helmi: Sebaiknya Benny Laos Memperbaiki Gaya Komunikasi

Helmi Alhadar

TERNATE, BRN
Akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (Ummu) Maluku
Utara, Helmi Alhadar menanggapi konflik antara Bupati Pulau Morotai, Benny Laos
dan dan warga desa Daruba Pantai belakangan kian memanas.

Pengamat
komunikasi politik ini mengatakan, konflik antara Benny Laos dan warganya yang menolak relokasi bisa saja berbuntut panjang. Sebab, Beny Laos terkesan menyeplekan persoalan
dengan  tidak mengajak masyarakat untuk
berkomunikasi secara baik.





Ia mengkhawatirkan
bila hal ini tidak segera ditangni, bukan tidak mungkin persoalan ini bisa menjadi
lebih rumit dan dapat mengganggu pemrintahan Beny. “ Apalagi kalau sampe ada
lawan-lawan politik Benny yang memanfaatkan situasi ini,” ujar  Halmi via WhatsApp, Senin (13/8) malam tadi.

Lanjutnya,
peristiwa yang baru-baru ini dimana seorang warga Morotai yang nyaris memukul Bupati
Benny Laos mencerminkan ketegangan antara bupati dengan masyarakatnya belum terselesaikan
secara menyeluruh. Menurut Helmi, situasi dimana aksi yang dilakukan warga
secara terus-terusan itu bukan pertama kali Benny Laos diperhadapkan situasi
tegang seperta saat ini, namun Benny sudah beberapa kali diperhadapkan situasi
serupa ketika baru sebulan menjabat sebagai bupati.

“ Benny
sudah bersikap tidak simpati di hdapan publik, seperti di bulan ramadhan lalu.
Aksi ini merupakan rangkaian dari konflik yang lalu, bukan kali ini saja Benny bersitegang
dengan warganya sendiri, tapi sudah beberapa kali,” tuturnya.





Dengan
begitu kata  Helmi, sungguh disesalkan
jika situasi ini tidak diselesaikan dengan baik oleh Benny Laos selaku Bupati, sudah barang tentu menjadi petanda bahwa bupati kurang sensitif dan tidak komunikatif dengan warganya.


Pak Benny diharapkan tidak terkesan mentang-mentang dalam menyikapi persoalan ini, sudah seharusnya bersikap
rendah hati dan mengajak masyarakat untuk berdialog secara persuasif dan terbuka,
karena kalau konflik ini berkepanjangan dapat dipastikan akan merugikan semua
pihak, termasuk Benny Laos,” katanya.

Karena
itu, menurut Halmi, sudah sepantasnya Benny Laos mengajak masyarakat berbicara penuh
empati tanpa mengedepankan sikap arogansi. Bersikap persuasif 
serta menjadikan dirinya sebagai ajakan supaya komunikan mempercayainya tanpa menggunakan kata-kata stigma etnik seperti yang diucap salah satu warganya beberapa waktu lalu adalah solusi
fundamental untuk meredam konflik tersebut.





“ Karena bagaimana pun menyelesaikan persoalan harus
dimulai dengan komunikasi yang baik dan efektif. Untuk kebaikan pemerintahannya,
sebaiknya Benny Laos memperbaiki gaya komunikasi yang selama ini terkesan begitu
linier dan mekanistis,” jelasnya. (Mhiez)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan