Hearing Bersama DPRD, Samurai Nyaris Baku Hantam dengan Satpol-PP
Samurai nyaris Ado Jotos dengan Satpol-PP di Gedung DPRD Pulau Morotai |
MOROTAI,BRN –Solidaritas
Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Distrik Unipas nyaris baku
hantam dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) disaat Samurai hearing
bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai.
Kejadian diawali ketika
ketua DPRD Rusminto Pawane mau memulai rapat bersama Samurai. Sontak salah satu
peserta hearing dari Samurai Ariesto Lumbessy,
meminta agar spanduk bertuliskan
“Samurai-MU, Cabut Omnibuslaw, DPRD dan Pemda Lebih Berbahaya dari Covid
19” dan pamflet bertuliskan
“Demi Keselamatan Rakyat, Saya Siap Bertemu dengan Malaikat Pencabut
Nyawa” serta “DPRD Tra Otak” diletakkan di depan meja ketua DPRD.
Mendengar itu, sejumlah
mahasiswa langsung maju ke depan
memasang spanduk dan pamflet tersebut. Namun, di tolak oleh anggotaDPRD.
Bahkan, sejumlah pegawai langsung menghadang.
“Tadi kan sudah
diambil dokumennya tinggal dikirim, pernyataannya telah diambil, kalian
diterima untuk hearing, jangan taruh di situ (di meja ketua DPRD), di pasang
disini saja (dimeja anggota DPRD).”ujar sejumlah anggota DPRD.
Tak terima, salah satu
pengunjuk rasa Ridwan So Planet, langsung memukul meja. Akibatnya, belasan Satpol PP langsung merangsek masuk dan
menangkap Ridwan untuk dibawah keluar dari ruangan.
Melihat rekannya dikeluarkan,
para mahasiswa pun saling dorong dan perang mulut karena tidak terima dengan
tindakan Satpol PP
“Samurai so banyak
aksi, sekali lagi Samurai so banyak aksi, tapi implementasinya tra ada, rakyat
so sangat sengsara.”teriak Ridwan saat ditarik keluar oleh Satpol PP.
Beruntung, sejumlah rekan
rekannya memberikan penjelasan bahwa Samurai hanya menyampaikan sikap di DPRD,
sehingga tindakan mengeluarkan peserta aksi dari ruangan tidak harus dilakukan
oleh Satpol PP, (red).