Demokrat Kubu Rahmi Husen Bantah Tudingan Kubu Jasman

![]() |
Bendera Partai Demokrat. |
TERNATE, BRN – Partai Demokrat kubu Rahmi Husen membantah
tudingan kubu Jasman Naser yang menyebutkan Rahmi Husen adalah kader bermasalah,
termasuk mantan ketua yang gagal meminpim demokrat. Marwan Hamzah menyarakan
agar Jasman tidak saling mengucilkan sesama kader.
Marwan menyatakan,
pengakuan Jasman yang mengaku sebagai Wakil Ketua III DPD Demokrat Maluku Utara
adalah tidak benar alias hoaks. Berdasarkan surat keputusan dewan pimpinan
pusat atau DPP, Jasman merupakan wakil ketua delapan.
“Saya yang
sebenarnya wakil ketua tiga, bukan dia (Jasman Naser),” terang Marwan, saat
disembangi di SS Resto, Kelurahan Mangga Dua, Ternate Selatan, Selasa 7
Desember kemarin.
Marwan mengatakan,
dalam musyawarah daerah ada ada keriteria, mekanisme, maupun tata tertib yang
harus dipatuhi calon ketua. Salah satunya mendapat dukungan dua dewan pimpinan
cabang sebagai syarat 20 persen suara.
“Selanjutnya diusulkan
ke DPP (kemudian ada penjadwalan). Anehnya, pernyataan Pak Jasman yang seolah
membatasi hak politik Pak Rahmi Husen mencalonkan diri sebagai ketua DPD
Demokrat Maluku Utara ini sebelum DPP keluarkan jadwal. Kita jangan
membingungkan publik dengan perdebatan-perdebatan yang mungkin bukan untuk
menjadi konsumsi publik. Lagian agenda musyawarah juga belum diusulkan ke DPP,
jadi untuk apa ribut duluan,” katanya.
Wakil Sekertaris
BPOKK DPD Demokrat Maluku Utara, Alwan Titdoi mengatakan, penentuan siapa
terpilih nanti sepenuhnya menjadi kewenangan DPP.
Namun sebelum menentukan
calon ketua terpilih, sambung Alwan, para calon ketua nantinya dinilai oleh tim
tiga, terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Ketua BPOKK DPP.
“Hak prerogatifnya
ada di DPP. Karena itu tidak kalau kita saling mengucilkan, apalgi mengeluarkan
kalimat yang menyebutkan si A tidak layak mencalonkan diri sebagai ketua DPD. Ini
yang tidak boleh,” ucapnya.
Alwan mengklarifikasi
kehadirannya dalanm press conference
kubu Jasman pada Senin kemarin. Ia mengaku kalau dirinya sudah dibohongi.
“Saya kena prank. Saya tiba-tiba ditelepon dan
beritahukan datang ke kantor (DPD Demokrat Maluku Utara). Saya Tanya datang
kenapa? Alasannya ada sesuatu yang mau dibicarakan,” ujarnya.
Sekretaris DPC Demokrat
Halmahera Selatan, Saldi Sanggamau menambahkan, musyawarah daerah adalah
momentum mencari dan memilih pemimpin yang lebih progresif dan ideal.
“Tidak ada lagi saling
fitnah atau menjelekan satu sama lain. Menjagokan kandidat tertentu itu sah-sah
saja, dan bukan lagi rahasia umum. Mari kita bertarung secara santun dan fair, jangan saling menjatuhkan. Rahmi
Husen justru kader seksus, bukan kader gagal,” sebutnya. (red)