Anggota Banggar Tinju Kepala Bappeda Morotai
Sejumlah Anggota dan Staf Sekretariat |
MOROTAI, BRN –
Rapat dengar pendapat antara Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah
Daerah Morotai berakhir “bakulai”.
Perkelahian ini antara Anggota Banggar DPRD, Fadli Djaguna dan Kepala Bappeda Morotai
Abjan Sofyan.
Kericuhan
dalam pertemuan membahas rencana pinjaman anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional atau
PEN melalui PT SMI itu bermula ketika Fadli menyoalkan usulan APBD-P 2020 yang tidak
diketahui oleh Sekretaris Pulau Morotai, Muhammad M. Kharie selaku ketua tim
anggaran.
Fadli
mensinyalir usulan APBD-P 2020 hanya diatur Abjan Sofyan dan Bupati Morotai,
Benny Laos. Dia menduga ada yang tidak beres dalam usulan 54 item budget yang dikemas dalam pinjaman pemulihan
ekonomi nasional senilai Rp200 miliar ke Pemerintah Indonesia itu.
“APBD-P
tanya di pak sekda, sekda bilang tidak ada. Padahal pak sekda itu ketua tim
anggaran. Saya bisa banyangkan dokumen APBD-P itu hanya disusun oleh kepala
Bappeda dan Bupati. Lalu urgensinya apa APBD-P di susun diluar Morotai,” tanya
Fadli kepada Abjan.
Polisi
Partai Amanat Nasional ini kembali menanyakan dimana keberadaan draf dokumen
APBD-P. Menurut Fadli, hal penting ditanyakan. “Sekda juga tidak tahu,
sedangkan DPRD harus tahu dana yang sudah digeser untuk refocusing dan realokasi,”
ucapnya.
“Kalau
disusun bersama minimal dijelaskan. Torang
(kami) harus tau (mengetahui) isi
APBD-P, termasuk refocusingnya itu dimana. Kita dikasih gelondongan, sementara 54
item paket yang diusulkan tidak diberitahukan ke DPRD. Kita di DPRD dihargai
dengan cara-cara begitu ?,” tanya Fadli.
Perang
mulut antar keduanya makin naik tensi. Abjan nampak emosi menanggapi Fadli. “Dokumennya
(APBD-P) sudah siap,” jawab Abjan, sembari bilang “kerja saya hanya tidur,”
sebut Abjan menjawab pertanyaan Fadli yang mempertanyakan kerja Abjan sebagai apa.
Tak
puas mendapat jawaban “kerja saya hanya
tidur”, Fadli emosi dan melempar microfon ke arah Abjan. Meski sempat
direlai sesama koleganya, alumnus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
berhasil menonjok Abjan. Abjan pun tak mau kalah dan melayangkan tinjunya
kearah Fadli.
Terbebani Hutang
Suhari
Lohor menyatakan, rencana usulan pinjaman Rp200 miliar itu hanya menambah
hutang daerah. Anggota Dewan Pulau Morotai ini bilang, bila pinjama tersebut
terealiasi, Morotai akan dibebani hutang.
“Kalau
pak Abjan sudah pensiun lalu pulang kampung, daerah ini akan terbebani hutang begitu
banyak. Lalu sapa yang susah, sudah pasti masyarakat Morotai yang susah,”
sebutnya.
“Abjan
bilang setelah program ini jalan, DPRD akan dapat nama baik, nama baik apa ?, yang
terjadi itu banyak hutang dan bikin susah daerah”. (fix/red)