Adaptasi Kebiasaan Baru Belum Bisa Bikin Landai Kasus Positif Corona
dr. Alwia Assagaf |
TERNATE, BRN – Penyebaran
virus corona di Provinsi Maluku Utara belum bisa melandai. Potensi penularan di
provinsi ini masing terus terjadi.
Gugus
Tugas Penangan Covid-19 Provinsi Maluku Utara menilai, adaptasi kebiasaan baru tak berimbas bagus terhadap melandainya jumlah kasus
terkonfimasi positif Covid-19. Update data Gugus Tugas Maluku Utara menyebutkan,
angka pasien terinfeksi corona mencapai 343 per 18 Juni 2020, atau bertmbah 21
orang dari sebelumnya.
Juru Bicara
Penaganan Covid-19 Maluku Utara, dr. Alwia Assagaf mengemukakan, pemerintah
terus berupaya mensosialisasikan adaptasi kehidupan baru meski coronavirus disease masih mewabah.
“Masyarakat
terus diingatkan agar tak abaikan protokol pencegahan Covid-19,” kata Alwia, didampingi
Kepala Biro Protokoler Kerjasama dan komunikasi Publik Setda Provinsi Malut,
Mulyadi Tutupoho saat jumpa pers di Hotel Sahid Bella Ternate, Kamis 18 Juni
kemarin.
Alwia mengatakan,
bertambahnya 21 kasus baru tersebut didapat dari hasil pemeriksaan PCR BBLK Makassar
terdahap 67 dari 34 spesimen diagnosa baru, dan 20 dari 16 spesimen diagnosa
baru melalui peperiksaan TCM di RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Hasilnya,
lanjut Alwia, 21 orang positif terpapar virus corona. Dari jumlah penambahan
kasus baru, sambung Alwia, 15 dari Ternate, Halmahera Selatan 3 orang, Halmahera
Timur satu orang, dan Tidore dua orang.
“Kumulatif
kasus potifis Covid019 di Maluku Utara menjadi 343 orang.
Kasus
baru ini selanjutnya kami sebut kasus 323 sampai 343,” sebutnya.
49 Orang Sudah Sembuh
Alwia
mengemukakan, selain penambahan kasus positif, kasus sembuh dari covid-19 ikut
bertambah. Pasien 93 inisial SS asal Ternate dinyatakan sembuh berdasarkan dua
kali negatif TCM follow up di RSUD
Chasan Bosoirie Ternate.
“Tambahan
satu pasien sembuh ini naik berjumlah 49 orang, sementara kasus meninggal masih
tetap 22 orang,” ucapnya. (han/red)