Pemprov dan Forkompinda Bahas Langkah Penanganan Covid-19

![]() |
Suasana rapat |
TERNATE,
BRN – Pemerintah Provinsi Maluku Utara menggelar rapat bersama
forum koordinasi pimpinan daerah atau forkompinda dan tim
gugus tugas penanganan Covid-19, di Kantor Perwakilan Maluku Utara, Jumat
(27/3). Pertemuan yang dipimpin Sekretaris Provinsi Malut, Samsuddin A. Kadir
ini guna mendengarkan masukan dari forkompinda mengenai penanganan Covid-19 di
Malut.
Kapolda Malut, Brigjen Pol. Rikhwanto, meminta seluruh
stakeholder giat mensosialisasi protokol pemerintah secara masif ke masyarakat.
Kesadaran diri tidak membuat acara kumpul-kumpul (keramaian) dan mengikuti himbauan
social distanting dianggap penting memutuskan
mata rantai Corona Virus Disease atau Covid-19.
Rikhwanto tidak menginginkan adanya hoaks dalam penanganan
Covid-19 di Malut. Karena itu, jajarannya mulai membentuk tim khusus guna
memantau berita bohong di dunia maya.
“Tim cyber sudah memantau seluruh pengguna media sosial di
Malut. Berharap jangan ada lagi yang menyebar berita hoaks di masyarakat, jika
kedapatan pengguna akun ditindak sesuai perundangan-undangan yang berlaku,”
tegasnya.
Komendan Korem 152/Babullah,
Kolonel Inf. Endro Satoto menganggap pentingnya edukasi. Memperbanyak pengetahuan
mengenai pencegahan Covid-19, diyakini bisa membangun kesadaran masyarakat.
“Ini sangat penting, guna memutus mata rantai menyebarnya
virus corona ini. Selain itu, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan
yang tinggi terkait arus mudik menjelang bulan suci ramadhan,” katanya.
Ketua DPRD Malut Kuntu Daud, lebih menyinggung penggunaan
anggaran. Menurutnya, DPRD mendukung kalau Pemrov Malut menggunakan anggaran dalam
keadaan darurat (force majore). “Kami
juga akan melakukan rapat dengan pemrov, jika ada hal-hal yang dibutuhkan
terkait penggunaan anggaran penanganan Covid-19 ini,” katanya.
Samsuddin A. Kadir
meminta seluruh lapisan masyarakat agar selalu mematuhi aturan yang telah
dikeluarkan pemerintah. Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 di Malut ini
mengemukakan, menjaga jarak, tidak melakukan kontak langsung antar sesama, mengindari
kerumuman, dan tidak melakukan kegiatan yang mendatangkan banyak orang
(keramaian) bisa mengurangi resiko meluasnya penyebaran virus mematikan itu. (han/red)