Kampong Ramadhan dan Antusias Bakar Ela-ela di Tadenas

![]() |
Ela-ela dipasang di depan Masjid Darusslan Kelurahan Tadenas. Derata Ele-ela berbentuk bulat dan berbahan bambu ini setinggi kurang lebih 2 meter. |
Suasana malam Lailatul Qadar di Kelurahan
Tadenas, Kecamatan Moti, Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, sedikit
berbeda dari sebelumnya. Pemuda, tokoh masyarakat, imam dan badan sa’ra Masjid Darussalam, Kelurahan Tadenas
mengusung konsep Kampong Ramadhan 2020 dalam menyambut datangnya malam yang
lebih baik dari 1.000 bulan ini.
Kampong Ramadhan menjadi tahun pertama dan yang pertama dalam sejarah penyambutan
bulan suci ramadhan di Kecamatan Moti. Selain baru, konsep tersebut lebih
menonjolkan keindahan dan ramahnya suasana kampung (orang Maluku Utara menyebut kampong) serta ketenaran Masjid
Darussalam. Alhasil, banyak kerabat dan sanak saudara dari kampong tetangga datang menyaksikan Ela-ela di sepanjang Tadenas.
“Harapannya, ketenaran ini bisa mendunia dan turut
berkontribusi dalam pembangunan kampung, baik dalam perekonomian, spritual
masyarakat maupun nilai-nilai kepeloporan untuk menciptakan persatuan dan
kesatuan,” kata Irfan Ilyas, Ketua Pemuda Tadenas.
Irfan bilang, Kampong Ramadhan ini di buka sejak hari pertama
puasa hingga malam takbiran nanti. “Antusias menyalakan obor atau ela-ela yang
sudah menjadi tradisi menyambut malam seribu bulan ini pun tak dilewatkan pada
momen ramadahan tahun ini,” sebutnya.
Ela-ela adalah sebuah tradisi ramadhan di Provinsi Maluku Utara, dalam
menyambut turunnya malam Lailatul Qadar. Ela-ela
biasanya dilaksanakan malam 27 ramadhan dengan membakar obor atau lampu loga-loga atau pelita di tiap depan
rumah.
Ela-ela
dalam dialek orang Maluku Utara berarti obor. Hampir di setiap rumah warga di
masing-masing kelurahan, terdapat ela-ela. Masing-masing rumah menyediakan tiga
sampai empat ela-ela, baik yang terbuat dari bambu ataupun botol bekas minuman.
Ela-ela yang disiapkan warga ini untuk dinyalakan usai salat Tarawih. Ada pula warga yang membakar
damar sehingga hampir seluruh wilayah setempat tercium aroma harum bau damar.
Irfan menuturkan, antusias warga tersebut bagian dari suksenya
rangkaian ivent Kampong Ramadhan tahun
ini. Ketua pemuda Tadenas ini mengaku, konsep Kampong Ramadhan tersebut dibekukan Pemuda Tadenas sebelum bulan ramadhan tiba.
Pada Lailatul
Qadar ini, sambung Irfan, dilaksanakan bersamaan dengan membaca doa tolak bala.
Meminta kepada Allah SWT agar bencana non alam pandemi COVID-19 segera berlalu,
dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti sediakala.
“Semoga doa-doa kita di malam yang
baik ini membawa kita bisa keluar dari segala macam bala dan kita dapat kembali
bekerja dengan normal, itu yang kita harapkan dari perayaan ela-ela tahun ini,”
ucapnya. (*)