Data ODP Covid-19 di Malut Meningkat 171 Kasus

Samsuddin : Pertegas social distance di semua kabupaten/kota
![]() |
Samsuddin A. Kadir menjelaskan pentingkan memperketat social distance di semuak kabupaten/kota. Pernyataan ini disampaikan sering meningkatnya ODP Corona Virus Disease di Maluku Utara. |
TERNATE,
BRN – Jumlah orang dalam pemantauan atau ODP Corona Virus
Disease atau Covid-19 di Maluku Utara terus bertambah. Gugus Tugas Penanganan
Covid-19 Malut mencacat ada 101 kasus.
Jumlah itu boleh dibilang naik dua kali lebih tinggi dari
sebelumnya, yaitu 70 kasus. Kota Ternate dan Halmahera Selatan menyumbang
masing-masing 39 kasus. Total keseluruhan ODP menjadi 171 kasus.
Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Maluku Utara (Malut),
dr. Rosita Alkatiri menjelaskan, bertamabhnya ODP itu dipengaruhi orang dengan
isolasi mandiri atau IDS yang memiliki gejala demam atau riwayat demam. Gangguan
yang ditemukan meliputi pilek atau sakit tenggorokan/batuk selama 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan/tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.
![]() |
Infografis peningkatan jumlah ODP Covid-19 di Malut |
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Malut ini bilang, gejala
atau tanda-tanda yang ditemukan 14 hari terakhir itu masuk kriteria ODP. Biasanya
ini muncul ketika ada riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi Covid-19.
Kenaikan serupa pada pasien dalam pengawasan atau PDP. Rosita
mengatakan, ada tambahan 1 orang dari Kabupaten Halmahera Barat, dan sementara
di rawat di RSUD Jailolo.
“Sementara 5 PDP lainnya menjalani perawatan di ruang
isolasi RSUD Chasan Boesorie. Sedangkan orang positif terkonfirmasi corona
virus masih sama, yaitu 1 orang,” kata Rosita saat jumpa pers di Posko Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (27/3).
Jumlah orang tanpa gejala atau OTG, kata Rosita, terdata
sebanyak 33 orang. 2 di Pulau Taliabu dan 31 di Kota Ternate. “Kriteria OTG itu
orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19, namun tidak mengalami
gejala,” katanya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, Samsuddin
A. Kadir menyarankan, kabupaten/kota lebih mempertegas social distance dan physical distance.
Dia mengaku, saat ini pemerintah provinsi tengah berupaya
menyiapkan sarana lainnya. Salah satu yang dilakukan adalah mencari 30 ruangan BLK.
“Ruangan ini nantinya dijadikan ruang isolasi. Kita masih berupaya mencari
fasilitas diperkuat dengan sosialisasi, jangan sampai ada penolakan dari
masyarakat,” katanya.
“Berharap adanya
dukungan dari masyarakat ke pemerintah, sehingga penanganan Covid-19 di Malut berjalan
baik,” sambungnya. (han/red)