Brindonews.com
Beranda APEKSI 2024 Gubernur Malut Harap Ada Solusi Konkret Yang Disuarakan ke Pemerintah Pusat

Gubernur Malut Harap Ada Solusi Konkret Yang Disuarakan ke Pemerintah Pusat

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Bersama Komisi IX DPR RI

TERNATE,BRN Langkah konkret serta komitmen Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, dalam melakukan pembenahan terhadap sejumlah fasilitas dan tenaga kesehatan di Maluku Utara (Malut) terus dilakukan. Hal itu diungkapkan Gubernur ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan, diselala-sela Kunjungan kerja (Kunker) Komisi IX DPR RI saat melakukan tinjauan  lapangan ke RSUD Chasan Boesoerie Ternate, Senin (11/8).

Orang nomor satu di Malut ini, tentunya memberikan apresiasi kepada Komisi IX DPR RI atas Kunker ke Malut dan melihat secara langsung fasilitas kesehatan yang di miliki oleh RSUD Chasan Boesorie. Mudah-mudahan dengan Kunker ini dapat memberikan referensi kepada Komisi IX DPR RI untuk menyambungkan informasi ini ke Kemenkes RI.





‘Harapanya Komisi IX DPR RI dapat membantu kami (Pemprov Malut) untuk berkomunikasi langsung dengan pihak Kemenkes RI,  dalam penyedia fasilitas kesehatan dan juga dokter spesialis di Malut,” ujarnya.

Terkait dengan itu menurut Gubernur, pihaknya akan melakukan rapat dan diskusi langsung dengan Komisi IX DPR RI ini, semoga ada solusi konkret yang kemudian bisa disuarakan ke Pemerintah Pusat (Pempus)

Ia menambahkan, pada pekan kemarin, dari Kemenkes RI sudah mengirim tim untuk melakukan evaluasi di RSUD Chasan Boesoerie terkait dengan pelayanan, manajemen keuangan, fasilitas kesehatan dan lain-lain untuk direvitalisasi kembali.





“Untuk evaluasi saat ini masih dilakukan oleh tim Kemenkes RI. Kami (pemprov Malut) dalam 100 hari kerja saat pelantikan, sudah komitmen untuk gratiskan BPJS UHC (Universal Health Coverage) termasuk usia 15 tahun, dan untuk selanjutnya akan kami fokus pada peningkatan kualitas disemua sektor fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu Anggota Komisi IX DPR RI, Abon Tabroni, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dari hasil tinjauan itu terlihat beberapa ruangan misalnya, fasilitas di ruang jantung telah memungkinkan ketika ada penyakit tertentu, tidak akan ada lagi pasien yang dirujuk ke luar daerah Malut.

“Meskipun belum lihat secara total, karena ruang jantung baru akan digunakan pada bulan Oktober mendatang. Tapi dengan fasilitas yang ada semoga tidak akan ada lagi pasien yang nanti di rujuk ke luar daerah Malut,” harapnya.





Dirinya mengakui bahwa, terkait dengan fasilitas kesehatan yang ada di setiap Rumah Sakit, mungkin tidak akan ada yang sempurnah. Olehnya itu, penting untuk kita terus tingkatkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan yang ada di daerah.

“Tapi untuk RSUD Chasan Boesoerie yang saya sudah lihat, khusus di ruang jantung memang sudah cukup bagus. Ruangannya baru dapat digunakan apa bila nanti sudah selesai dikerjakan (bulan Oktober),” ungkapnya

Sementara kebutuhan berupa fasilitas layanan kesehat dan dokter spesialis,





Politisi Partai Gerindra ini mengatakan bahwa, Komisi IX DPR RI akan berkoordinasi dengan pemprov Malut dalam hal ini Gubernur, apa saja yang menjadi kendala dengan situasi urgen dan manakah yang menjadi prioritas.

“Nanti ada pertemuan dengan Gubernur, dari pertemuan itu akan menjadi bahan bagi kami untuk melakukan evaluasi serta rekomendasi terkait dengan apa saja yang menjadi permasalahan dan kebutuhan di Malut, dari data itu akan kita olah dan eksekusi di tingkat pusat,” tuturnya.

Terlihat bersama mendampingi Gubernur dalam Kunker Komisi IX DPR RI itu, Sekprov Malut, Plt. Kadis Kesehatan Malut, Dirut RSUD Chasan Boesorie dan sejumlah dokter dan tenaga kesehatan, pada saat peninjauan lapangan di RSUD Cahasan Boesoerie ke ruang Poli, ruang transfusi darah, ruang interna pria, ruang jantung dan ruang IGD. (Humas/ADPIM).





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan