Brindonews.com
Beranda Daerah Ampera Minta DKP Tak Ikut Campur Pembelian Ikan Tuna

Ampera Minta DKP Tak Ikut Campur Pembelian Ikan Tuna

Julkifli Samania

MOROTAI, BRN – Aliansi
Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera)  Pulau
Morotai meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tidak ikut campur pembelian
ikan tuna oleh koperasi nelayan. Permintaan ini menyusul Kadis DKP, Suryani
Antarani belum lama ini menyebut bakal membeli langsung ikan tuna yang selama
ini dibeli langsung koperasi nelayan kemudian dijual kembali ke pedagang ikan
setempat.

“ Ucapan
Kadis DKP itu justru menamba kecemasan bagi nelayan ikan tuna di Morotai, sebab
selama ini nelayan ikan tuna menjual hasil tangkapannya di koperasi tidak ada
masalah,” kata Ketua Ampera Morotai, Julkifli Samania, Jumat (24/8).





Menurutnya,
selama para nelayan ikan tuna menjual hasil tangkapannya di koperasi, kebutuhan
hidup mereka sehari-hari selalu terpenuhi. Selain diberi jaminan asuransi
langsung oleh kementrian, mereka juga tidak mencaplok urusan DKP.

Jika
DKP mengambil alih pembelian ikan tuna, kata Julkifli, para nelayan ini belum
tentu memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. “ Contohnya pembelian ikan tuna yang
dilakukan beberapa koperasi salah satunya koperasi di Desa Sangowo. Secara tidak
langsung, koperasi yang di ketuai Sabiin Ahsar ini sedikit menjamin ketimpangan
nelayan selama ini, karena nelayan bisa melakukan kredit,” misal Julkifli.

Selama
ini, lanjut dia, DKP tidak pernah memberi asuransi keselamatan bagi nelayan
ikan tuna.  Hal dapat dibuktikan dimana
terdapat nelayan ikan tuna mengalami kecelakaan saat melaut tetapi DKP terkesan
lepas tangan.





“ Bagimana
mungkin nelayan bisa memberikan hasil tangkapan mereka ke DKP, jika selama ini
kecelakan yang dialami berapa nelayan tidak pernah ada jaminan dari DKP. Dengan
pertimbangan ini, saya minta DKP tidak mengambil membeli ikan tuna ke nelayan
setempat,” pintanya.

Karena itu dia menilai
pembelian ikan tuna oleh DKP tidak menguntungkan bagi nelayan ikan tuna setempat.
“ Takutnya, jika pembelian ikan tuna diambil alih DKP, harga jualnya murah
dibadingkan dengan yang dibeli koperasi,” ujarnya. (Fix)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan