Bantuan Rumah Layak Huni Disoal

![]() |
Kadis Perkim, Alansani Beolado |
MOROTAI, BRN – Program bantuan
rumah layak huni di Kabupaten Morotai kembali di soalkan. Di soalnya rumah layak
huni ini datang warga Desa Wayabula dan Bubula, Kecamatan Morotai Selatan Barat
(Morselbar). Warga pun menuding Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) tidak
transparan atas penyaluran anggaran.
Karena
itu, warga mendatangi kantor DRPD Morotai guna melaporkan persoalan itu. Menindaklanjut
laporan itu, Kadis Perkim, Alansani Beolado dipanggil ke DPRD untuk dimintai penjelaskan.
Salah
anggota DPRD, Mahmud Kiat meminta pihak berwewenang kembali merivisi volume
belanja material (semen) yang
diperuntukkan untuk pembangunan rumah layak huni. Mengingat, harga material (semen) pada Surat Keputusan (SK) bupati
tidak sesuai kenyataan, bahkan sangat tinggi dari harga toko. sebesar Rp 100 ribu lebih, karena harga semen
dalam SK Bupati itu harganya terlalu tinggi.
“ Harga
satu sak semen pada SK bupati dipatok Rp 100 ribu lebih, sementara harga semen
di toko hanya Rp 69 ribu. Seharusnya harga semen itu Rp 89 ribu termasuk ongkos
tranportasi dan ongkus upa buruh,” ucap Mahmud.
Menurutnya,
harga material yang ditetapkan pada SK bupati terlalu mahal. Dirinya memnita direvisi
kembali. “ Jadi kita tau bersama anggaran untuk satu rumah nilainya Rp 15 juta,
dipotong dengan upah tukang sebesar Rp 2,5 juta. Jadi sisanya tinggal Rp 12,5
juta. Anggaran ini tidak cukup untuk bangun satu rumah, jadi volume semen dalam
SK bupati itu harus diturunkan nilainya,” katanya.
Sementara
itu, Kadis Perkim, Alansani Beolado mengaku
akan menindaklnjut permintaan DPRD. Dia berjanji bakal merevisi kembali belanja
harga material terutama di Desa Wayabula dan Bubula. “ Pasti permintaan DPRD
akan kami tindaklanjuti,” tukasnya. (Fix/red)