Brindonews.com






Beranda News Wakapolda Pimpin Upacara Apel Pasukan Operasi Patuh Kie Raha 2019

Wakapolda Pimpin Upacara Apel Pasukan Operasi Patuh Kie Raha 2019

Wakapolda Malut Kombes Pol. Lukas Akbar Abrari Pinpin Upacara


TERNATE BRN
– Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan, Patuh Kie Raha 2019 yang di pusatkan di halaman Mapolda kamis (29/08/2019)

Operasi Patuh Kieraha 2019 Polda Maluku Utara dengan tema “Meningkatkan kamseltibcarlantas dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan Perundang-Undangan Lalu Lintas di wilayah hukum Polda Malut” Operasi tersebut di mulai berlaku hari ini dan serentak di seluruh Indonesia, sampai 11 September 2019.





Apel Gelar Pasukan dipimpin langsung Wakapolda Malut Kombes Pol. Lukas Akbar Abriari, yang diikuti Personel gabungan baik TNI-Polri dan Dinas Perhubungan (Dishub) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). diharapkan pelaksanaan kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran.

Wakapolda Malut Kombes Pol. Lukas Akbar Abrari

“Data laka lantas dalam pelaksanaan operasi Patuh Kieraha 2017 dan 2018, data laka lantas mengalami pengingkatan 10 kasus, dari 6 kasus di tahun 2017 menjadi 16 kasus di tahun 2018, korban meninggal dunia meningkat sebanyak 6 kasus  dari 2 kasus ditahun 2017 menjadi 8 kasus di tahun 2018,” Kata Lukas saat membacakan amanat Kapolda Brigjen Pol Suroto

Lukas menuturkan sementara korban luka berat meningkat sebanyak 5 kasus dari 4 kasus ditahun 2017 menjadi 9 kasus ditahun 2018 dan korban luka ringan juga mengalami peningkatan dari 41 kasus dari 4 kasus di tahun 2017 menjadi 45 kasus di 2018.





“Jumlah pelanggaran lain operasi tahun 2018 sejumlah 3.633 pelanggaran meningkat 2 persen dari tahun 2017 sebanyak 3.552 pelanggaran dengan jumlah tilang sebanyak 2.662 pelanggar dan teguran sejumlah 971 pelanggaran,” Ungkap Lukas

Apel Gabungan

Secara umum dari hasil evalusi, kata Lukas dominasi pelanggaran yang terjadi adalah kendaraan sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI, melawan arus dan kelengkapan surat-surat kendaraan, sedangkan untuk roda 4 melanggar penggunaan Safety Belt dan pelanggaran terhadap Rabu atau marka jalan.

“Operasi ini secara terpusat dilakukan diseluruh Polda yang ada di Indonesia termasuk di Polda Malut selama 14 hari sejak 29 Agustus hingga 11 sepetember 2019,” Cetusnya





Orang nomor dua di Mapolda itu juga menambahkan, ada 8 sasaran prioritas tingkat nasional yang ditentukan diantaranya pengedara sepeda motor yang tidak menggunakan helm standar, pengemudi roda 4 yang tidak menggunakan safety belt, pengemudi roda 4 yang melebihi batas maksimal kecepatan, pengemudi lawan arus, mabuk saat mengedar, pengemudi dibawah umur, menggunakan Hp saat mengendara serta ranmor yang menggunakan lampu rotator sesuai peruntukan,

“Kalau untuk tingkat nasional ada 8 sasaran sementara kalau untuk Polda Malut ada 3 yakni, pengendara motor dan penumpang yang tidak menggunakan helm, lawan arus serta pengendara yang tidak melengkapi surat-surat,” Tegasnya.

Lukas meminta kepada seluruh personel yang tergabung dalam Operasi Patuh Kieraha 2019 agar mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan dengan mempedomani standar operasional prosedur yang ada dan hindari tindakan menyimpang jaga nama baik sehingga tidak mencederai tujuan dari operasi.





“Operasi secara normatif tanpa diskriminatif, prosedural dan menjunjung tinggi etika Kepolisian,” Tegasnya lagi (Shl/Red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan