Untuk Memperkaya Diri, Kadikbud Malut Lakukan Pungli
Foto : Ilustrasi Uang Tunai |
TERNATE, BRINDOnews.com – Untuk memperkaya diri,
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Malut Imran Yakub melakukan
pemotongan Dana Aloksi Khusus (DAK) kepada masing-masing sekolah sebesar 10
presen. Hal ini terbukti saat Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Malut meninjau sekolah yang ada di 10 kabupaten/kota.
Sekertrias Komisi III DPRD
Malut Sahril Tahir kepada redaksi Brindonews,com via handphone Rabu (12/9/18)
mengatakan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Provinsi Maluku Utara, Imran
Jakub telah melakukan pungutan liar pada sejumlah proyek yang dilakukan pada
sekolah yang ada dibawah kendalinya. Bahkan, tak tanggung-tanggung tiap proyek dipatok
sebesar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta.
” Proyek pembangunan
maupun rehabilitasi itukan sudah dianggarkan dalam dana DAK, akan tetapi Kadis
Dikbud masih meminta sejumlah uang kepada proyek tersebut,” kata anggota
DPRD Malut, Syahril Tahir.
Syahril juga membeberkan modus
yang digunakan. Setiap proyek pembangunan baik renovasi/rehab maupun bangun baru, pengambilan gambar rancangan akan diminta uang sebesar Rp 8 juta.
” Harusnya proyek ini
tidak perlu diberikan, karena untuk anggaran operasionalpun telah diatur,
sehingga tidak boleh ada pemotongan apapun juga,” ujarnya.
Tak hanya itu, Syahril
menyebutkan pungli juga terjadi pada guru-guru yang mengurusan
kenaikan pangkat. Mereka diminta untuk menyetor sejumlah uang sebagai jalan ‘mulus’. “Kami menemukan untuk
pengurusan kenaikan pangkat juga diminta, kita akan proses ini sehingga tidak
ada lagi yang seperti ini,” tegasnya.
Bahkan yang lebih parah
lagi kata Sahril, apabila masing-masing kepala sekolah tidak menuruti kemauan Kadikbud, mereka diancam untuk dilindahkan ke tempat yang jauh dari jangkauan. ” Kepala sekolah diancam
dipindahkan ke tempat lain apabila tidak menuruti keinginan Kadikbud Imran
Yakub,” tetangnya.
Sementara itu, Kadikbud Imran Yakub belum bisa di konfirmasi hingga berita ini dipublis. (el/red)