Trend Elektabilitas Naik, MK-Maju Ungguli 3 Calon Lain

![]() |
Infografik |
TERNATE, BRN – Meski diterpa isu
kekalahan terkait pencalonannya sebagai calon gubernur Maluku Utara, akan
tetapi itu tidak membuat Muhammad Kasuba (MK) menyerah begitu saja. Terbukti
berdasarkan hasil survei Mecro Tactics Consulting (MTC) per bulan April tahun
2018 menempatkan MK pada urutan pertama dari tiga calon lainnya.
Hasil positif ini tentu membuat Muhammad
Kasuba dan Abdul Madjid Husen (MK-Maju) lebih percaya diri (PD) dalam meraih
kemenangan. Dimana trend elektabilitas pasangan yang diusung PKS, PAN dan Gerindra ini meningkat menjadi 25,7 persen dari
hasil sebelumnya yaitu 13,6 persen.
Penanggung Jawab Rilis Survei MTC Ahmad
Fadli menjelaskan, angka elektabilitas MK menempati posisi wahid diantara calon
gubernur lain. Elektabilitas pasangan calon (paslon) Abdul Gani Kasuba-M Al
Yasin Ali (AGK-YA) meningkat menjadi 22,8 persen dari 19,3 persen. Di posisi
ketiga ditempati paslon Burhan Abdurahman-Ishak Jamaludin (bur-Jadi) dengan
trend 12,6 persen menjadi 22,1 persen. Sedangkan diposisi terakhir terdapat
nama Ahmad Hidayat Mus-Rivai Umar (AHM-Rivai) dengan perolehan trend 19,7
persen.
“ AHM-Rivai justru merosot jauh kebawa dari 20,6 persen menjadi 19,7 persen,
sedangkan MK-Maju mengalami peningkatan signifikan dari posisi sebelumnya menjadi posisi
teratas yakni 23,4 persen,” jelas Fadli saat menyampaikan hasil survei, Sabtu (19/5).
Menurut Fadli, kenaikan jumlah suara
atau tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Muhammad Kasuba dan Burhan
Abdurahman merupakan hasil dari tingkat kepercayaan masyarakat. Perubahan suhu politik masih terus mengalami
perubahan jika itu ditopang dengan terapan atau cara mempengaruhi untuk mengambil
hati masyarakat.
Artinya, dari hasil survei sebelumnya baik
AGK-YA dan AHM-Rivai selalu berada pada pemuncak klasemen. Namun hal itu
berubah sesuai dengan suhu politik yang terjadi. “ Semua masih bisa terjadi
bilamana setiap kandidat atau calon menerapkan cara yang berbeda dalam
mengambil hati masyarakat,” tuturnya.
Untuk memastikan hasil survei tersebut
kata Fadli, pihaknya menjadwalkan melakukan survei menjelang lebaran Idul Fitri
2018 agar dapat mengetahui pasti apakah hasil yang peroleh saat ini mengalami
perubahan atau tidak. Jika dalam survei lanjutan itu terdapat perubahan atau
kesalahan hasil, namun itu tidak mempengaruhi hasil sebelumnya.
“ Apabila
terdapat kesalahan dalam hasil survei lanjutan, saya pastikan selisihnya tidak
kurang dari 5 persen. Sebab survei ini mengedepankan sifat independent,”
katanya sembari menambahkan, hasil survei tersebut dilakukan selama
8 hari yang dimulai pada 23-30 April 2018 di 10 (Sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada
di Provinsi Maluku Utara. Jumlah responden sebanyak 900 orang yang terbagi di 90
(sembilan puluh) desa dengan sampel masing-masing 10 orang dewasa meliputi 5
(lima) perempuan dan 5 laki-laki di setiap desa. (Ind)