Brindonews.com
Beranda Headline Sentimen Politik Pengaruhi Program Dapur Sehat

Sentimen Politik Pengaruhi Program Dapur Sehat

Salah satu dapur sehat yang belum selesai dikerjakan/sumber foto: google

MOROTAI,
BRN
 – Ini jadinya jika
penyaluran program pemerintah tanpa pengawasan. Layak penerima bantuan tidak
diberikan justru dialihkan dan diberikan kepada bukan penerima bantuan.





Program
dapur sehat yang dicanangkan Pemkab Pulau Morotai ini masih saja dihantui
berbagai persoalan. Bagaimana tidak, program yang difokuskan pada warga tidak
mampu ini justru disalahgunakan pemerintah desa.

Seperti
di Desa Ngele-ngele Kecamatan Morotai Selatan Barat, Pulau Morotai, Maluku
Utara. Penyaluran bantuan program dapur sehat di desa ini diduga ada 
“sentimen” politik pemdes setempat. 

Ketidakselarasan
penyaluran bantuan pun disoal warga setempat. Menurut warga setempat ada
dugaan menyimpang dalam pemberian bantuan dapur sehat. Ini setelah warga
melihat beberapa perangkat desa setempat menikmati bantuan tersebut.


Dapur sehat di Desa Ngele-ngele hanya beberapa orang tidak mampu yang terima,
itu pun keluarga dekat perangkat desa dan sisanya untuk perangkat desa. Padahal
program bupati itukan buat masyarakat yang tidak mampu, kenapa hanya pemerintah
desa saja yang dapat,” tanya salah satu warga Desa Ngele-ngele yang meminta
identitasnya tidak di sebut, Jumat (5/4).





Sumber
ini bilang,  program dapur sehat awalnya mendapat respon positif, bahkan
sangat di apresiasi karena membawa dampak positif terhadap masyarakat. Program
itu belakangan mulai menyimpang dan tidak lagi tepat sasaran.

Dia
mengemukakan, bantuan itu lagi tidak di nikmati masyarakat yang notabanenya
tidak mampu, justru mulai di nikmati perangkat desa dan keluarganya.

Misalnya
pada 2018 lalu. Sedikitnya ada 13 unit dapur sehat di alihkan ke Pemdes
Ngele-ngele. 

Bahkan lebih parahnya lagi, beberapa warga yang tidak mampu namanya sudah masuk
daftar penerima bantuan tiba-tiba nama mereka di coret oleh pemerintah desa dan
di alihkan ke keluarga mereka dengan alibi tidak jelas,” katanya.





Pengalihan
tanpa alasan yang jelas itu menurutnya karena sentimen politik.
Pemilihan bupati dan wakil bupati pada 2017 lalu penyebab utamanya.


Bupati sekarang ini bukan sapa punya bupati, tapi Bupati Benny Laos adalah
bupati kita semua. Namun ada alibi dari sejumlah pemerintah desa bilang yang
dapa program dapur sehat itu harus orang yang pilih Benny Laos dan Asrul Padoma
saat pemilihan kemarin, jadi kalau yang tara pilih nanti dapat di tahap
berikut. Katanya pemberian bantuan sekarang itu khusus untuk masyarakat yang so
pilih pak bupati, kami bingung dengan pemahaman seperti ini,” terangnya begitu
ditanya alasan pemberian bantuan tidak sasaran.

Terpisah, 
Sekretaris Desa (Sekdes) Ngele-ngele, Muhammad Din Gaidu dikonfirmasi membantah
tudingan yang dialamatkan pemerintah desa. Sekdes menegaskan Pemdes Ngele-ngele
tidak menyelahgunakan program dapur sehat yang dicanangkan Benny Laos. “
Keterangan dari warga itu sebenarnya tidak betul, ini hanya salah pengertian,”
kilahnya.





Sekdes
bilang ini hanya persoalan suka tidak suka. Pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab ini mencoba menyusupi isu liar bahwa program dapur sehat itu
tidak tepat sasaran.

“ Pembangunan dapur sehat itu di prioritaskan
rumah-rumah yang tidak layak huni, sementara rumah tidak layak huni lainnya
yang belum mendapatkan program menunggu program selanjutnya,” terangnya. (fix/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan