Brindonews.com
Beranda Advertorial Sekprov: Kalau Dikelola Maksimal, Aset Daerah Bisa Genjot PAD

Sekprov: Kalau Dikelola Maksimal, Aset Daerah Bisa Genjot PAD

Sekretaris Daerah Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir.


TERNATE, BRN
Pemerintah Provinsi Maluku Utara bakal lebih memanfaatkan seluruh aset daerah untuk menggenjot
pendapatan asli daerah atau PAD. Pengelolaan aset yang maksimal bisa memberikan
dampak positif terhadap nilai tambah, terutama pertumbuhan ekonomi.





Pernyataan
ni disampaikan Sekertaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsudin Abdul Kadir saat membuka kegiatan
Desiminasi Hasil Penelitian atas Tata Kelola Aset Produktif yang dilaksanakan
Lembaga Penelitian Pembangunan Daerah Maluku Utara di Caffe Melanesia, Kelurahan
Gambesi, Ternate Selatan, Jumat, 6 Januari.



Samsuddin
menyebutkan, pemanfaatan seluruh aset milik Pemerintah Provinsi Maluku Utara
apabila didorong maksimal berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi
daerah, pelayanan publik yang baik, dan meningkatkan PAD.





“Memanfaatkan
aset produktif Provinsi Maluku Utara di ibu kota Sofifi dan Maluku Utara pada
umumnya tersebut untuk meningkatan layanan publik,” katanya.

Ia
mengharapkan tiap-tiap pimpinan OPD di Pemprov Maluku Utara lebih memaksimalkan
aset masing-masing. Terutama dalam sektor pariwisata, perikanan, dan aset lainya.

“Potensi
aset produktif yang belum dikelola secara optimal dan pola belanja pemerintah provinsi
yang memberikan dampak bagi pertumbuhan asset daerah, neraca pemerintah daerah
perlu digerakkan agar lebih optimal,” ucapnya.





Ini
dilakukan sebagai upaya peningkatan kinerja ekonomi, menjaga stabilisasi harga untuk
mengontrol inflasi daerah, dan mendorong pelayanan publik yang dapat
menciptakan efisiensi ekonomi Maluku Utara.

Fahri, salah
satu narasumber pada kegiatan itu berpendapat, pemanfaatan aset di sektor perikanan
melalui pusat pelelangan ikan agar dijadikan sebagai pusat penjualan dan
distribusi untuk mengontrol kualitas ikan, termasuk menjaga stabilitas harga
ikan di pasar.

Kemudian,
yang harus dilakukan pemerintah, menurut Fahri, lebih memerhatikan pemanfaatan
aset di sektor pertanian. Sebab, aset yang dikelola pemerintah dan masyarakat
dengan jumlah peralatan yang memadai tetapi tidak didukung dengan pemeliharaan
melalui bengkel perbaikan alat-alat pertanian.





“Saat
ini, perlu ada aset gedung di Sofifi yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat
layanan distribusi barang dan jasa yang mampu menggerakkan perekonomian di Sofifi
sebagai ibukota Maluku Utara,” jelasnya.
(tim/brn)








Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan