PT THN Bakal Menambang 4 Ribu Hektar Konsesi Pertambangan di IWIP

![]() |
Ilustrasi kegiatan/aktivitas tambang. |
Tambang nikel milik PT. Harum Energy Tbk. menargetkan beroperasi di
Kabupaten Halmahera Tengah pada paruh kedua
2022. Operasi secara komersial perseroan dengan memiliki tambang nikel melalui
entitas usaha PT. Tanito Harum Nickel (THN) di PT Position ini dengan Izin
Usaha Pertambangan atau IUP dengan konsesi untuk komoditas nikel 4.000
hektare PT Indonesia Weda Bay Industrial Park atau IWIP.
Cakupan kawansan industri PT.
Indonesia Weda Bay Industrial Park atau IWIP tersebut setelah
perseroan mengakuisisi 24.287 lembar saham PT.
Position dari Aquila Nickel Pte Ltd. atau setara 51 persen dengan harga jual
beli US$80 juta pada akhir Januari 2021.
Tanito Harum Nickel atau THN memiliki 24,5 persen setelah membeli 259.603 saham PT.
Infei Metal Industry atau IMI. Pembelian dengan harga jual beli US$68,6 juta ini
dilakukan pada medio Februari 2021. IMI merupakan suatu perseroan yang
didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dan bergerak di bidang
pemurnian (smelter nikel).
“Selain itu, emiten berkode saham HRUM itu juga tengah menantikan
penyelesaian smelter nikel yang dimiliki perseroan melalui PT THN di PT IMI,
kata Direktur Utama Harum Energy, Ray A. Gunara, yang dikutip brindonews dari bisnis.com, Rabu malam, 9 Juni.
Ray mengatakan, pihak tambang nikel perseroan masih dalam tahap pra
operasional. Rencana produksi secara komersial pada semester II/2022
bakal direalisasi jika smelter sudah selesai dalam tahap konstruksi.
“Tahap konstruksi sejak akhir 2020 dan ditargetkan dapat beroperasi secara
komersial pada kuartal I/2022. Nantinya, smelter itu akan memproses bijih nikel
yang ditambang dari PT Position lebih lanjut untuk menjadi Nickel Pig Iron atau
NPI,” kata Ray yang dikutip brindonews dari bisnis.com, Rabu malam, 9 Juni.
Ray memproyeksikan smelter tersebut akan berkontribusi penuh bagi keuangan
perseroan pada 2023, dan diharapkan dengan prospek harga nikel dunia yang naik.
Ini diharapkan dapat mendorong lini bisnis nikel sebanding dengan kontribusi
bisnis batu bara saat itu.
PT Harum Energy Tbk adalah induk
perusahaan, didirikan pada tahun 1995, dengan portofolio usaha di bidang
pertambangan batu bara dan kegiatan logistik berlokasi di Kalimantan Timur,
Indonesia. Perusahaan tambang milik konglomerat Kiki Barki Makmur ini
mencetak kenaikan laba bersih secara drastis hingga 200 persen lebih.
Per Desember
2020, laba bersih Harum Energy mencapai US$59,00 juta atau 218,92 persen dari
laba bersih Desember 2019 lalu yang hanya US$18,50 juta. Kiki Barki Makmur
adalah pengusaha batubara keturunan Tionghoa. Namanya masuk dalam daftar 40
Orang Terkaya Indonesia versi Majalah Forbes 2010. kekayaannya mencapai US$ 1,7
miliar. (brn)