Melaju ke Final, Dishub Lolos Berkat ‘Bantuan’ Wasit

SOFIFI, BRN – DP3A FC menelan kelalahan 6-5 atas Dishub di perempatan final pada turnamen Dishub Cup I. Hasil ini sekaligus menghentikan langkah DP3A melaju ke final.
Harapan DP3A melaju ke tangga juara terbuka lebar setelah M. Faisal menggandakan skor di menit ke 37 dan 41. DP3A unggul 2-1.
Babak kedua laga berjalan sengit. Dishub yang mengejar ketertinggalan terus berupaya menjebol pertahanan DP3A. Rapatnya barisan defender DP3A menyulitkan Dishub menyamakan skor.
DP3A yang tidak mau dipencundangi terus menyerang untuk menambah gol. Tim tuan rumah tak mau kalah dan membalas serangan.
Namun, beberapa saat laga usai, Jais berhasil memecah kebuntuan di menit ke 52 babak kedua. Skor 2-2 bertahan hingga selesai laga dan dilanjutkan dengan tendangan pinalty.
Gol balasan dari captain Dishub itu terjadi setelah wasit meja memberi kode kalau waktu 25 menit kedua telah selesai. Sayangnya, gol ini dinyatakan sah oleh pengadil pertandingan, Ilham Idris alias Bob.
“Sampai waktu normal (2×25) sudah selesai dan tidak ada waktu tambahan, tapi wasit tidak meniup peluit. Nanti tunggu sampe di menit ke 27 ada gol balasan baru wasit tiup peluit pertandingan selesai,” kata salah satu official DP3A.
“Kami dari official dan pemain mewakili captian keseblasan protes karena waktu pertandingan sudah lewat. Tapi panitia tidak berada di meja panitia,” sambungnya.
Ia mengatakan, Dishub mendapat ‘bantuan’ dari wasit. Ia mengaku berang betul dengan kepemimpinan wasit.
Menurut lnya, wasit terlalu berat sebelah sehingga memberikan keputusan yang menguntungkan tim lawan. Langkah Dishub melaju ke partai final bukan murni buah dari permainan.
“Keputusan menuai amarah suporter dan penonton yang menyaksinakan jalannya laga. Ada teriakan wasit ‘ruci’,” ujarnya.
Iqbal Alhadar menjelaskan, DP3A justru dirugikan karena tidak sportif dan netralnya Ilham Idris memimpin pertandingan.
Tindakan wasit yang memimpin laga Dishub vs DP3A sangat memalukan. Mantan penggawa Persiter Ternate ini menilai, sebagai wasit berlisensi C1, Ilham harusnya mampu menjaga marwah wasit, bukan malah mencederai marwah wasit hanya karena pertimbangan rasa.
“Karena ini penyelenggaranya dari Dishub terus mengulur waktu sampai terjadi demikian (gol balasan). Apalagi gol tadi itu wasit meja sudah beri sinyal kalau waktunya sudah selesai,” katanya.
Ilham, menurut Iqbal, harusnya menerapkan aturan perwasitan yang diterapkan PSSI. “Ini penting, tidak boleh sama sekali diabaikan,” ujarnya.
“Wasit layaknya hakim, pertandingan bagus atau tidak tergantung pengadil, kalau wasit seperti ini bagaimana. Jangan karena hanya pertandingan persahabatan atau ajang silaturahmi dalam rangka memeringati Hari Pehubungan Nasional (Harhubnas) korps wasit dipertaruhkan,” tandasnya. **