Brindonews.com






Beranda News Ketwil PAN Diduga Pelihara Konflik Partai

Ketwil PAN Diduga Pelihara Konflik Partai

Foto : Wakil Ketua DPW PAN Malut, Rivai Ahmad

TERNATE, BRINDOnews.com
– Kisruh internal Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Maluku Utara kini
semakin memanas. Buktinya, hingga saat ini saling balas pantun antara pimpinan
partai kian mengalir deras. 





Ancaman
ini mencuat setelah sebelumnya dokumen pendaftaran paslon Muhammad Kasuba dan
Madjid Husen diduga tidak ditanda tangani sekretaris PAN, Muhammad Saleh Tjan.
Tak hanya itu, kisruh ini kian memanas setelah Wakil Ketua DPW Kabupaten
Halmahera Selatan.

Wakil
Ketua DPW PAN Provinsi Malut, Rivai Ahmad kepada reporter Brindonews.com via
WhatsApp Rabu (17/1/2018) mengatakan, ketwil PAN Madjid Husen diduga masih
menyimpan konflik internal partai, buktinya beberapa kali yang bersangkutan
mempublis pernyataanya di beberapa media online yang mana akan melakukan pemecatan
terhadap kader partai yang tidak medukung dirinya bersama Muhammad Kasuba pada
pilgub nanti. 

” Pernyataan
Ketwil Pan, bagi saya sangat merugikan partai dan terlebih lagi merugikan
koalisi nasional yang dimana ketiga partai ini mengusung dirinya dalam
pertarungan pilkada serentak ,” terang Rivai. 





Konflik
partai seperti ini sebelumnya terjadi dimasa kepimimpinan Imran Djumadil dan
Sahrin Hamid. Akan tetapi kedua pimpinan ini dapat menyelesaikan konflik dan
mengembalikan kesolidan koalisi. Terkait hal ini, Madjid Husen dinilai tidak
mampu menyelesaikan konflik yang pemicunya bersumber dibawa kepemimpinannya.

“ Sebagai
ketua harusnya merangkul teman-teman bukan saling menyerang dengan pernyataan
yang mengusik telinga teman-teman partai ,” ujarnya.

Pilkada
adalah kepentingan partai secara nasional dan daerah. Madjid Husen sebagai
ketua DPW tidak punya kemampuan untuk mengontrol situasi politik khususnya di
Maluku Utara, dimana yang bersangkutan dengan sengaja mengorbankan kepentingan
partai dan hal ini bisa membuat aib internal termasuk DPP. “ Sikap ini sangat
disayangkan, saya sebagai kader senior tentunya sangat memprihatinkan
 kondisi internal partai ,” ucapnya.  





Kata
dia, setelah paslon MK-Majhu mendaftar ke KPU yang diusung tiga partai politik,
Madjid Husen tidak lagi melakukan langkah-langkah politik dalam rangka
menyikapi kerja-kerja partai untuk memenangkan paslon yang diusung partai.
Sehingga letak tanggung jawab sebagai ketua DPW di pernyatakan.


Secara pribadi saya pernah memintah pak Madjid untuk membicarakan isla, akan
tetapi pak Madjid tak merespon itu. Tujuan untuk membicarakan isla ini tak lain
membicarakan langkah-langkah partai kedepan salah satunya memenangkan paslon
yang diusung partai ,” tandasnya.(emis/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan