Kembangkan Pariwisata dengan Konsep Kearifan Lokal Ternate
Rizal Marsaoly. |
Pemerintah Kota
Ternate
mulai menyadari titik lemah pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Ternate.
Agar tidak kehilangan pendapatan yang signifikan, Dinas Pariwisata Ternate
mulai menata sumber pendapatan daerah tersebut.
Kepala Dinas
Pariwisata Ternate, Rizal Marsaoly menjelaskan, penataan berupa pemenuhan
atraksi wisata itu berlaku disemua potensi wisata. Perbaikan spot-spot
destinasi juga mencakup aseksebilitas, dan amnitas.
“Jadi atraksi
itu sangat mendukung dalam satu destinasi. Aseksebilitas ini bagaimana membuka
akses, termasuk informasi tempat wisata agar orang bisa berkunjung ke destinasi
itu dengan baik. Penyediaan fasilitas pendukung juga penting,” kata Rizal,
Senin, 8 Maret.
Rizal mengatakan
perbaikan tempat wisata itu tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh dukungan
dalam kolaborasi dari semua pihak untuk sama-sama mendorong perkembangan
pariwisata di Ternate.
“Kolaborasi ini
berharap berdampak positif. Apalagi ada beberapa destinasi besar yang sudah
mati (kurang diminati pengunjung),” ucapnya.
Setelah Tolire
Rizal menyebut,
beberapa destinasi besar yang sudah mati atau tidak menarik minat pengunjung
itu salah satunya wisata pantai di Kelurahan Kastela dan wisata sejarah Akerica
di Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau.
Kedua spot ini,
lanjut Rizal, masuk dalam target prioritas perbaikan. Menurutnya, metode pengembangannya
disesuai disesuaikan dengan konsep lokal atau daerah.
“Namun (penataannya)
setelah Tolire baru dilanjutkan di Kastela dan Rua. Misalnya wisata di Sulamadaha
yang bernuansa lokal, ada tarian soya-soya, bambu gila, dana-dana dan tarian
lokal lainnya. Ini tujuan untuk bagaimana mengangkat kearifan loka di Kota
Ternate, ini jadi program murni dari kami,” ucapnya. (ham/red)