Karier dan Prestasi Imam Makhdy Hassan
Imam Makhdy Hassan. |
Lelaki itu sudah dua
kali mendapat penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia. Pertama, Satya
Lencana Karya Satya X tahun 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan
kedua Satya Lencana Karya Satya XX tahun 2015 dari Presiden Joko Widodo.
Sejumlah laman
kerdibel menyebutkan, Satya Lencana Karya Satya itu adalah tanda kehormatan
yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada pegawai negeri sipil
(PNS) yang telah melaksanakan tugasnya dengan penuh kesetiaan, pengabdian,
kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan telah bekerja terus-menerus dalam
jangka waktu tertentu.
Dia adalah Imam
Makhdy Hassan. Imam mendapat tanda kehormatan tersebut setelah 8 tahun
(1998-2005) tepat berusia 30 tahun mengabdikan dirinya pada masyarakat dan
negara/pemerintah, dan 10 tahun kemudian (2005-2015) saat berusia 40 tahun ia
memperoleh yang kedua kalinya. Dan, tidak semua PNS memperoleh penghargaan
seperti alumni SMA Negeri 1 Ternate itu yang saat ini berusia 47 tahun.
Imam Mahkdy
tergolong pemimpin muda. Lahir di Ternate pada 20 Juli 1975. Setelah menamatkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Ternate, dia menimba ilmu di Sekolah Tinggi
Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dengan bidang keahlian pemerintahan, dan
Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta, bidang keahlian manajemen pemerintahan.
Untuk menambah ilmu
dan mengasah kepimpinannya, Wakil Ketua IV Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi
Kepamongprajaan tahun 2019 ini mengikuti Diklat PIM II dan studi banding Diklat
PIM II di Vietnam. Pernah pula mengikuti Pelatihan Perencanaan Partisipatif
Pembangunan Masyarakat Desa (P3MD), KPU Election
Project, workshop penyusunan standar kompetensi jabatan struktural PNS.
Pengabdiannya pada
masyarakat dan negara/pemerintah dimulai sejak tahun 1998 setelah tamat dari
STPDN. Ketika itu, ia diamanahi jabatan Kepala Sub Bagian Pencemaran pada Badan
Lingkungan Hidup, Kabupaten Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dua tahun
kemudian, tepatnya tahun 2000 sampai kini, berpeluh di Pemerintah Provinsi
Maluku Utara (Pemprov Malut).
Di Pemprov Malut,
saat ini Imam Makhdy masih Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud).
Sebelumnya, sederet jabatan pernah diamanahkan kepadanya di Pemprov Malut
antara lain Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian (Diskominfosan),
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pj Kepala Badan Kepegawaian
Daerah (BKD), Kepala Bidang Kesejahteraan Pegawai pada BKD, Kepala Bidang
Kearsipan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Pj Kepala Bagian Analisis
Jabatan Biro Organisasi Sekretariat
Daerah, Kepala Sub Bidang Pengembangan Potensi pada Badan Kesbang Linmas,
Kepala Sub Bidang Jabatan Struktural Bagian Pengembangan Pegawai pada Biro
Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Pemetaan Daerah Pemilihan
Umum, Pj Kepala Sub Bidang Wawasan Kebangsaan dan Demokratis di Badan Kesbang
dan Linmas, dan Kepala Seksi Kesatuan Bangsa Ditsospol.
Selain Satya Lencana
Karya Satya dari dua Presiden Republik Indonesia, Imam Makhdy mendapat
penghargaan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) saat diamanahi jabatan Pj
Kepala BKD. Penghargaan ini diberikan karena, Malut masih kesulitan akses
internet, tapi mampu melaksanakan sistem rekrutmen CPNS dengan menggunakan
Computer Asissted Test (CAT), dan memiliki komitmen menggunakan system CAT— pengalihan dari sistem test
manual ke sistem by system.
Sebagai Kepala Diskominfosan,
dia menyediakan jaringan komunikasi dan internet di daerah terpencil tepatnya
di Kepulauan Widi, Kabupaten Halmahera Selatan, saat event Widi International
Fishing Tournament. Sebagai Kepala Dinas ESDM, ia mampu menjawab peramsalahan 27 Izin
Usaha Pertambangan (IUP). Melalui komunikasi yang baik, para pemegang IUP mau
mencabut izin mereka sebagai tindaklanjut peraturan tentang IUP.
Juga secara cepat
beradapatsi dengan system aplikasi Minerba Online Monitoring System (MOMS) dan e-PNBP Minerba yang
menjadi salah satu upaya meningkatkan transparansi pelayanan publik.
Sebagai Kepala Dikbud, Imam mendapat anugrah dari Kementerian
Keuangan dan Kemendikbud, peringkat 2 Provinsi dengan realisasi DAK bidang
pendidikan tercepat dalam merealisasikan anggaran dan penyampaian pelaporan DAK
tahun 2021. Tiga
tahun terakhir ia juga memperoleh nilai prestasi kerja PNS sangat baik dengan
nilai rata-rata 91,87 (tahun 2019), 92,03 (2020), dan 120,05 tahun 2021.
Selain itu, Imam
sangat konsen dengan pendidikan di Halmahera Tengah (Halteng), karena porsi
pembagian anggaran untuk Halteng sebelum dia menjadi Kepala Dikbud sangat minim.
Saat dia memimpin Dikbud, porsi anggaran itu sudah berimbang dengan daerah lain
di Maluku Utara. Dia juga mencintai tradisi dan ada istiadat Halteng.
Melalui bidang
kebudayaan, Dirjen Kebudayaan telah mencatat Cokaiba dan Tarian Lalayon ke dalam
Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), dan sementara tahapan proses pengusulan
tradisi merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw yang dikenal dengan nama “Fanten”
yang bermakna saling memberi.
Selaku Kepala Dikbdud,
Imam telah menganggarkan di tahun 2023 pembangunan Laboratorium Pendidikan
Terpadu (LPT) setara dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Halteng dan Kota Tidore
Kepulauan dalam mengembangkan vokasi berbasis potensi daerah.
LPT Halteng diharapkan
menciptkan SDM yang memiliki kompetensi dan atitud (sikap) yang sesuai
standar industri pertambangan dan industri perikanan, karena Halteng memiliki
potensi tambang dan ikan yang melimpah ruah. Putra-putri terbaik Halteng juga dapat
berpartisipasi dalam pembangunan ke depan lebih baik.
Potensi kelautan dan
perikanan Halteng tepatnya di Pulau Moor, Imam telah menggandeng Kepala Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara untuk menyiapkan seluruh fasilitas
berdasarkan standar dan ketentuan yang berlaku, dan desain perencanaan yang
menarik minat mereka yang hobi mancing dari seluruh dunia, agar datang dan
menikmati sensansi mancing di Pulau Moor.
Penghargaan dan
prestasi yang diperoleh tersebut, menunjukkan bahwa Imam Makhdy Hassan telah
diakui kepemimpinan dan kinerjanya sebagai abdi masyarakat, negara/pemerintah
oleh Pemerintah Pusat maupun instansi vertikal. Imam juga dikenal sebagai
pemimpin yang memiliki komitmen kuat, insting tinggi, komunikatif, serta
pengayom dan pelindung.
Dalam memimpin, ia
menerapkan gaya kepemimpinan bottom up –salah satu ciri kepemimpinan
demokratis, yang memberi ruang kepada bawahannya untuk mengeluarkan
ide/gagasan, kreativitas dan inovasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi pemerintahan.
Tak lupa pula ia
mengingatkan bawahannya untuk tanggap terhadap berbagai dinamika perubahan di
internal dan eksternal yang berhubungan dengan pelayanan publik, sehingga
terwujud pelayanan publik yang prima.
Dengan prestasi,
keahlian, kemampuan, gaya kepemimpinan, pengalaman, dan rasa cintanya pada
Halmahera Tengah tersebut, Imam Makhdy Hassan maju sebagai calon Penjabat
Bupati Halmahera Tengah periode 2022-2024. Ia mengusung visi Halmahera Tengah
yang “Agamais, Mandiri, Sehat dan Sejahtera.” Visi ini akan diwujudkan melalui
misi dan program prioritas, serta program kerja. (Mk-My)