Kapolda Malut Sembangi KPU dan Bawaslu Malut
TERNATE, BRN – Kepolisian
Daerah (Kapolda) Maluku Utara Brigjen Pol M. Naufal Yahya, Rabu (23/5) melakukan
kunjungan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemiu (Bawaslu)
Malut terkait pelaksanaan pemilu yang dihelat pada 27 Juli 2018 mendatang. Kunjungan
Kapolda yang didampingi sejumlah Pejabat Utama (PJU) di Mapolda itu disambut
langsung Ketua KPU Syahrani Sumadayo maupun Ketua Bawaslu Muksin Amrin.
Dalam kunjungan tersebut
Kapolda mengatakan, pemilu tidak hanya identik dengan pencoblosan saja, namun
ada beberapa agenda yang harus dilakukan pengawalan seperti keamanan. Keamanan sangat
penting untuk mengamankan jalannya pemilu. KPU dan Bawaslu merupakan 2
(Dua) lembaga yang saat ini menjalankan amanat negara yaitu melakukan proses
pemilihan kepala daerah secara serentak, sementara kepolisian merupakan sisi
pengamanan yang selalu melakukan pengamanan dalam setiap kegiatan politik yang
dilaksanakan.
Kapolda mengaku, saat ini
pihaknya tengah mempelajari situasi di 10 (Sepuluh) Kabupaten/Kota Malut. Sebab
menurutnya, Polda masih terkendala dengan sarana prasarana mengenai pengamanan pada
tiap kabupaten/Kota. Tujuan dilakukannya belajar tahap pertama ini untuk mengetahui
titik-titik kerawanan yang mana menimbulkan konflik terhadap pelaksanaan
pemilu.
“ Saat ini kita masih dalam
tahap mempelajari, sehingga potensi terjadi kecurangan bisa diminimalisir,”
ujarnya sembari menambahkan pihkanya siap menampung kotak suara jika kondisi
kantor KPU tidak memungkinkan.
Sementara itu ketua KPU Syahrani
Sumadayo mengatakan, saat ini KPU masih membutuhkan sarana prasarana demi
menunjang jalannya pemilu. Adanya keterbatasan sarana prasarana serta kondisi cuaca
mulai memasuki musim pancaroba tentu membuat KPU kesulitan mendistribusi
logistik pada tiap-tiap daerah. Pendistribusian logistik lebih diutamakan pada
daerah terluar seperti kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Morotai dan
Taliabu.
Ia mengaku, banyaknya
pulau-pulau kecil di Halmahera Selatan membuat pihaknya mengambil langkah
antisipasi lebih dulu guna memalisir saat mendistribusi logistik ke KPU
Kabupaten/Kota. “ Kita lakukan antisipasi lebih dulu, yang pasti teman-teman
KPU di Kabupaten dan Kota juga sudah tahu persis bagaiman kondisi (cuaca) saat
ini,” tuturnya.
Lanjutnya, situasi dan kondisi hingga memasuki bulan ke
5 (lima) tahun 2018 masih terbilang aman, begitu juga dengan tensi antara pasangan calon. Dengan kondisi ini
Syahrani berharap pada masing-masing paslon dapat mempertahankan hingga terlaksananya
pencoblosan.
“ Memang harapan kita demikian.
Jika kedepan terdapat masalah-masalah, silahkan saja melaporkan ke Bawaslu agar
permasalahan yang dimaksudkan tidak menimbulkan ketegangan atau menjadikan
masalah itu menjadi panjang,” harapnya. (Shl)