Kades Gayap Tegah Aniaya Warganya Sendiri

![]() |
Ilustrasi penganiayaan |
TERNATE, BRN – Kepala Desa (Kades)
Gayap Kecamatan Kayoa Utara Kabupaten Halmahera Selatan, Marwan Hi Anas tegah
menganiaya warganya sendiri. Aksi premanisme yang dilakukan oknum caretaker kades
itupun langsung direspon Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia (IPMI) Makian-Kayao
(Makayoa) Provinsi Maluku Utara (Malut).
Ketua umum IPMI Makayoa
Risno Lutfi kepada media ini mengatakan, mengutuk keras terhadap Marwan atas tindakan
anarkis yang tega menganiaya Munjia Abdurasyid yang juga merupakan warganya
sendri. Aksi premanisme yang dilakukan oleh pejabat sementara (Pjs) Kades Gayap
kepada warganya beberapa waktu lalu itu merupakan sebuah tindakan agresif yang
diperlihatkan seorang pimpinan kepada masyarakat.
“ Semestinya seorang
pimpinan harus bersikap bijak dalam menanggapi permasalahan yang terjadi, bukan
menunjukan watak arogansinya. Sehingga hal itu dapat memberikan contoh yang baik
kepada masyarakatnya,” kata Risno di Cafe Jarod Kota Ternate Tengah, Selasa
(10/7/2018) malam tadi.
Lanjut Risno, pihaknya
meminta kepada Pemerintah Kabupaten Halamahera Selatan dalam hal ini Bupati Bahrain
Kasuba melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) agar segera
mengevaluasi caretaker Kepala Desa Gayap itu dan meminta Camat Kayoa Utara
untuk memberhentikan dari jabatannya sebagai Kades sebelum melakukan serupa
sehingga menambah korban masyarakat lainnya.
“ Yang bersangkutan ini
selain Kades, juga merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) tenaga pengajar (guru)
di Sekolah Dasar (SD) yang ada desa setempat, ini sangat disayangkan maka kami
secara lembaga meminta pemeritah Halsel segera mengevaluasi Kades tersebut,”
tegasnya.
Hal senada juga
dilontarkan salah satu pengurus IPMI Makayoa Hariyadi Manan. Haryadi
menegaskan, kasus penganiayaan terhadap salah satu warga desa Gayap di Kecamatan
Kayoa Utara itu adalah sikap tidak terpuji, apaladi yang bersangkutan adalah seorang
pejabat desa.
“ Dalam penganiayaan itu terjadi
pada Sabtu (7/7/2018) kemarin. Sikap ini
menunjukan satu hal yang tidak berasas kemanusian sebagai seorang pimpinan. Penting
kiranya memperhatikan dan mengayomi masyarakat, bukan melakukan penganiayaan,”
kata Adi sapaan akrabnya.
Adi mengaku turut
prihatin atas kejadian yang menimpa Munjia Abdurasyid. Sebagai langkah cegah, Camat
Kayoa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) terutama Bupati Bahrain
Kasuba untuk segera mengevaluasi caretaker kepala desa Gayap itu.
“ Sebagai generasi muda
Makayoa, kami meminta Bupati Halsel dan Kadis PMD segera mengevaluasi carteker kades
Gayap atas tindakanya, agar menjadi efek jerah buat seorang pejabat desa yang
statusnya juga seorang PNS,” ujarnya.
Diketahui, kejadian
penganiayaan itu terjadi pada hari Sabtu (7/07/2018) lalu sekitar pukul 15.00
WIT. Saat itu, Marwan (kades) bersama beberapa stafnya melakukan pembongkaran milik
rabat beton (lantai cor) milik Munjia (Korban). Melihat aksi tersebut,
korbanpun menghampiri dan mencegah mereka karena pembokaran itu tidak didahului
dengan koordinasi.
Tak terima dicegah korban, Kades dan beberapa
stafnya itu terlibat aduh mulut dengan korban. Korban kemudian memilih masuk dan
berdiam diri di dalam rumahnya, namun sejumlah kaur desa itu kemudian mengejar
korban hingga kedalam rumah dan terjadi cekcok kembali. Setelah beberapa menit
kemudian, Kades Marwan masuk melalui pintu belakang dan langsung melayangkan
pukulan dari belakang ke arah kepala korban. Tak hanya itu, Kades beberapa kali melayangkan
pukulan kearah wajah korban hingga terjatuh. Merasa dianiaya, korban kemudian berteriak
minta tolong pada tetangganya, teriakan minta tolong korban itu lantas membuat
warga beramai-ramai mendatangi rumah korban untuk melerai pertikaian, Kades langsung
menghindar dan kabur seolah tanpa salah. (brn)