Hindari Bahaya Merkuri, Barikade98 Malut dan Tambang Rakyat Gosowong Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2019
![](https://www.brindonews.com/wp-content/uploads/2022/03/hindari-bahaya-merkuri-barikade98-malut-1258494659.jpeg)
![]() |
Ketua DPD Barikade Malut, Rafiq Kailul |
TERNATE, BRN – Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Barikade98 Provinsi Maluku Utara mulai melakukan
terobasan baru setelah pelantikan dan pengkuhan beberapa waktu lalu.
Kali ini
Barikade98 malut gelar kerjsama dengan tambang rakyat Gosowong dalam rangka
good mining practice di wilayah tambang rakyat Maluku Utara serta sekaligus sosialisasi
peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional
Pengurangan dan Penghapusan Merkuri. Rafik Kailul (Ketwil Barikade 98 Malut)
dalam release (14/3).
Opiq sapaan
akrab Rafiq Kailul mengatakan, kegiatan kerjasama ini adalah bagian untuk mengawal
kebijakan hijau Indonesia di lingkar tambang emas khususnya di Wilayah Maluku
Utara yang tersebar mulai dari Gosowong, Halmahera Utara sampai di Kusubibi dan
Anggai, Halmahera Selatan.
Rencana kegiatan
ini dilaksanakan selama satu minggu, mulai 21-29 Maret 2022, yang dikemas dalam
sosialisasi dan kampanye langsung (on the spot) diwilayah tambang rakyat dengan
melibatkan pelaku/masyarakat setempat, kepemudaan, tokoh adat, kepala desa,
camat dan polsek serta dinas dan pihak yang terkait. Pemateri/Narasumber yang
berkompeten terkait kegiatan ini sudah disiapkan oleh teman-teman panitia.
“kita semua tau
bahwa zat merkuri ini sangat berbahaya di laut, di mana zat tersebut
terakumulasi ditubuh ikan dalam bentuk metilmerkuri yang sangat beracun. ketika
senyawa ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi ikan, maka dapat
berdampak buruk pada perkembangan otak anak-anak dan menyebabkan penyakit
kardiovaskular pada orang dewasa”.
Lanjut Opiq, perlu
ada upaya-upaya penyadaran kepada pelaksana tambang rakyat, apalagi sudah
diatur dalam Peraturan Presiden sehingga meminimalisasi timbulnya berbagai
dampak negatif bagi kesehatan manusia maupun lingkungan serta sosial budaya
masyarakat di Maluku Utara yang kita cintai ini, tutupnya. (red/brn)