Rencana Hadirkan SMK Penerbangan, Dikjar Malut ‘Lirik’ Pihak Lanud Leo Wattimena

![]() |
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Provinsi Maluku Utara, “Imam Makhdy Hassan” |
SOFIFI,BRN
– Kepala Dinas
Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Provinsi Maluku Utara (Malut), Imam Makhdy
mengatakan, sudah sepantasnya Malut sebagai daerah kepulauan memiliki Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan. Terkait hal itu, menurut Makhdy, Dikjar
perlu ‘duduk semeja’ dengan pihak Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Leo
Wattimena.
Seperti
yang diketahui, Lanud Leo Wattimena di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku
Utara (Malut) merupakan satu-satunya pelabuhan udara yang memiliki tujuh jalur
arus keluar masuk (runway) pesawat pertama kali di Nusantara.
Sebagai
salah satu Lanud terkemuka di Indonesia, fasilitas dan skuadron Leo Wattimena
tak berbeda dengan Lanud Adi Sutjipto di Kota Yogyakarta, Jawa Tengah.
Pangkalan udara militer Leo Wattimena dikenal sebagai jantung pertahanan udara
di wilayah timur Indonesia.
Berbekal
potensi dan keunggulan itulah, maka Pemerintah Provinsi Malut berkeinginan
untuk bekerjasama dengan pihak Lanud Leo Wattimena dalam dunia pendidikan
berbasis kejuruan.
Makhdy
mengatakan, Dikjar Provinsi Malut berencana duduk semeja dengan pihak Lanud Leo
Wattimena. “Kami akan berkoordinasi dengan Komandan Lanud Leo Wattimena
dalam waktu dekat,” jelas Makhdy di ruang kerjanya di Sofifi, Selasa
(15/9).
Bahkan,
sebut Makhdy, masyarakat di Malut sangat antusias menanti pendirian SMK
Penerbangan. Hal ini menurutnya, berdasarkan hasil survey acak yang dilakukan
Dikjar Provinsi belum lama ini. “Animo masyarakat cukup tinggi,”
ucapnya.
Ia
berharap, agar rencana baik ini dapat terwujud. “Semoga apa yang
dicita-citakan pemerintah, dan impian warga agar SMK Penerbangan hadir di
Malut, dapat tercapai,” pungkasnya”(red)