Diskominfosan Malut Ajak Netizen Bijak Bermedsos

SOFIFI, BRN – Rendahnya
literasi media sosial dalam masyarakat digital menjadi salah satu pendorong
maraknya dampak negatif penggunaan internet. Maka tak heran informasi hoaks, konten
negatif serta adiksi media digital sering bermunculan.
Kondisi
tersebut mendasari mendasari Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian
(Diskominfosan) Provinsi Maluku Utara melaksanakan sosialisasi. Sebagai upaya menanamkan
kembali generasi muda, khususnya pelajar atau mahasiswa ini Diskominfosan
bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian
Pertahanan (Kemhan) RI. Sosialisasi ini diikuti mahasiswa dari berbagai kampus
di Malut dan LSM yang aktif di kegiatan anti narkoba.
![]() |
SUASANA SOSIALISASI |
Direktur Bela
Negara, Brigjen TNI Tandyo Budi R dalam kesempatan itu mengulas sejarah
perjalanan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Dia mengatakan, perbedaaan-perbedaan
yang terbingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika menjadi perekat dan kekuatan Indonesia
merebut kemerdekaan.
“Ada
sekitar tiga ribuan suku bangsa dan tujuh ribuan jumlah bahasa daerah yang ada
di Negara Indonesia. Ini kekuatan Indonesia untuk yang lebih maju,” terang
Tandyo.
Kepala
Diskominfosan Maluku Utara, Burhan Mansyur lebih menyentil soal pengetahuan
atau literasi media sosial. Burhan mengajak generasi muda Malut agar bijak menggunakan
media sosial (medsos).
“Sehingga
tidak gampang terpengaruh dengan berita hoax atau informasi-informasi yang mengumbar
kebencian berimplikasi pada adu domba,” katanya.
Menurutnya, bijak
bermedsos merupakan salah satu cara sederhana menanamkan nilai bela negara. Literasi media itu penting dan akan
terus dilaksanakan.
“Jangan
di telan mentah-mentah informasi yang diperoleh dari medsos. Saring dulu baru
di share, ini merupakan salah satu upaya menangkis hoaks,” kata Burhan mengingatkan
peserta sosialisasi. (brn/adv)