Brindonews.com






Beranda Daerah Dirut PDAM Ajak Masyarakat Hemat Menggunakan Air Bersih

Dirut PDAM Ajak Masyarakat Hemat Menggunakan Air Bersih

TERNATE, BRN – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Air
Se-dunia, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Ternate Syaiful
Djafar mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Ternate agar lebih hemat lagi
menggunakan air. Himbauan ini menyusul keluhan masyarakat terhadap krisisnya air
bersih. 





Syaiful mengatakan, sesuai
data yang dimiliki, terdapat sebagian masyarakat yang bertempat tinggal pada
ketinggian mulai mengeluhkan krisis air bersih. “ Sebenarnya yang terjadi bukan
krisis, tetapi penggunaan air yang boros oleh masyarakat,” ujarnya, Rabu
(21/3/2018).

Pemborosan menggunakan
air akan berdampak sangat fatal terhadap ketersediaan air bersih.
Artinya air yang dikelolah
PDAM dengan jumlah terbatas, sementara jumlah pelanggan terukur kurang lebih 29
ribu pelanggan, secara otomatis PDAM tidak mampu melayani secara maksimal dengan
kapasitas 450 liter per detik. Pemakaian yang boros seta
adanya ledakan
penduduk tentu bisa memicu krisis air bersih.
 

Dirinya mengaku, dalam
konteks pengunaan per liter dan per hari,
pelanggan PDAM sudah menggunakan sebesar
180 liter per liter per hari. Jika hal ini dianalogikan satu galon dengan isi 19
liter dibagi 180 liter per hari, hasilnya adalah 9,5 liter air yang harus
digunakan per orang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.





“ Kalau asumsinya satu
keluarga ada 5 orang, dengan rincian 9,5 liter air dikalikan 5 orang dalam satu
keluarga, berarti dalam satu hari itu PDAM harus menyediakan 47 galon.
Bayangkan jika ini berlaku untuk kurang lebih 28 ribu kepala keluarga,
kira-kira apa yang terjadi ?,” jelasnya.

Berdasarkan Peraturan Mentri
Dalam Negeri (Permendagri) nomor 71 tahun 2017 bahwa, kebutuhan dasar air
bersih setiap masyarakat hanya berkisar pada 60 liter per orang per hari. Namun
pada kenyataannya penggunaan air bersih lebih tiga kali lipat dari kebutuhan
dasar masyarakat, sehingga berdampak pada persediaan air tanah. “ Analoginya 9
galon per hari, bisa turun menjadi 3 galon per hari untuk memenuhi kebetuhan
sehari-harinya karena penggunaan maksimalnya 60 liter per hari,” akunya.

Kata dia, jika penggunaan air bersih berlebihan dari daya dukung secara terus
menerus, dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kualitas air

dan  persediaan air  bersih. “
Masyarakat harus berpikir untuk menghemat persediaan
air
bersih,
bukan soal murahnya tarif, namun bagaimana untuk menjaga persediaan air bersih
tidak lagi akibat pemborosan,” terangnya. (emis/brn).





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan