Dinas Pendidikan Halmahera Timur Biayai Belanja Starlink Rp 7 Miliar Lebih

HALTIM, BRN – Dinas Pendidikan Halmahera Timur mengalokasikan anggaran senilai Rp 7 miliar lebih untuk belanja paket pengadaan layanan internet satelit alias starlink untuk memenuhi kebutuhan layanan sekolah pada tingkat SD dan SMP.
Paket item belanja pengedaan langsung yang melekat pada Dinas Pendidikan setempat tercatat dilaman SIRUP dengan kode RUP 56233662 menyebutkan nama paket pengadaan starlink jenjang SD dibiayai sebesar RP 5.050.000.000. Sedangkan kode RUP 56234221 adalah pengadaan starlink jenjang SMP senilai Rp 2.800.000.000.
Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Timur Djamal Esa mengatakan, paket pengadaan langsung layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX perusahaan milik Elon Musk alias starlink dimaksud bermaksud memenuhi kebutuhan akses layanan internet di tiap-tiap SD dan SMP.
Selain mempermudah pelaporan realisasi pengunaan bosda oleh para guru dan kepala sekolah dan lainya yang memerlukan jaringan internet, juga mempermuda proses belajar mengajar yang sudah berbasis perangkat sistem online.
“Sekarang jaman digitalisasi jadi sekolah membutuhkan jaringan internet bukan hanya starlink, karena itu sudah jadi kebutuhan dasar. Sekolah di daerah-daerah terluar yang masih kekurangan jaringan internet memang itu jadi problem apalagi sekarang ini seluruh pertangung jawaban dana bosda sudah sistem online semua,” katanya, Rabu, 2 Juli.
Djamal menyebutkan, pengadaan starlink dengan biaya lebih dari 7 miliar untuk memprioritaskan kebutuhan 101 layanan di jenjang SD dan 46 SMP yang tersebar di Halmahera Timur. Sementara jenjang PAUD dan Taman kanak-kanak lanjut dia, masih menunggu giliran di APBD perubahan atau APBD 2026 mendatang.
“Untuk tingkat PUD belum insya allah berikutnya, entah di perubahan atau ditahun depan. Tahun ini baru dibantu jenjang SD dan SMP. 101 sekolah SD kemudian SMP 46 sekolah. Dan saat ini ada sekolah-sekolah yang sudah terpasang. Yang masih menjadi keluhan saat ini adalah jenjang PAUD karena mereka belum dapat,” jelasnya.
Djamal menyatakan, sekolah di desa terpencil yang masih kekurangan layanan internet memang menjadi tangungjawabnya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Dibantu dengan starlink ini alhamdullillah praktis keluhan soal jaringan internet sudah tidak ada lagi bagi di SD dan SMP,” jelasnya. (*)