Diduga Tilep Anggaran Desa, Bupati Didesak Copot Kades Cio Dalam

![]() |
Ilustasi/Foto:google.com |
MOROTAI, BRN – Diduga tilep anggaran belanja dana desa
tahun 2016, Kepala Desa (Kades) Cio Dalam Kecamatan Morotai Selatan Barat
(Morselbar), Derce Mokar didesak segera turun dari jabatannya. Desakan ini menyusul
From Mahasiswa Peduli Rakyat Morotai (FORPERAMOR), Senin (20/8) pagi tagi
menggelar aksi di kantor Bupati dan DPRD.
Tak
hanya berorasi, massa aksi yang membawa spanduk yang bertuliskan “copat kades dan harus diadili, kembalikan
uang kami dari tahun 2014-2017” itu mendesak Bupati Pulau Morotai,
Benny Laos mencopot Kades Ceo Dalam karena diduga menyelewengkan anggaran
sejumlah paket proyek pembangunan desa.
“ Bupati
harus copot kades. Karena yang bersangkutan ‘makan’ anggaran ratusan juta,” koar
koordinator aksi, Gad Mustika.
Tak
hanya mendesak Bupati, Gad Mustika juga membeberkan ratusan juta rupiah yang
ditilep kades. Diantaranya, anggaran belanja lahan seluas 4 hektar senilai Rp
160 juta, anggaran pembuatan baliho Rp 1,5 juta, belanja 1000 pohon bibit pala dengan
nilai Rp 150 juta, anggaran belanja air bersih Rp 25 juta.
![]() |
Dugaan angaran penggunaan sejumlah paket proyek pembangunan yang ditilep Kades Cio Dalam Kecamatan Morsebar. |
Menurut
mereka, sejumlah paket proyek dengan nilai fantastis itu sampai sekarang tak
kunjung terealisasi. Bahkan, belanja material untuk pembangunan talud sepanjang
100 meter dengan nilai Rp. 80 juta pun tak kunjung selesai.
“
Taludnya 100 meter, yang dibangun hanya 54 meter, ada juga belanja mesin ketinting 20 unit senilai Rp 60
juta terealisasi hanya 10 unit. Juga belanja material pagar dengan panjang 100
meter dengan nilai Rp 30 juta yang terealisasi hanya 50 meter,” tuturnya
sembari menanyakan anggaran sisa proyek pembangunan tersebut dikemakan.
Tak
hanya membeberkan dugaan penggelapan
anggaran, massa aksi juga mempersoalkan pemecatan perangkat desa dan tenaga
medis didesa setempat. Mereka menuding pemecatan yang dilakukan kades Ceo Dalam
itu tanpa melalui prosedur yang berlaku.
Beberapa
jam berunjuk rasa di kantor Bupati, massa aksi menuju kantor DPRD untuk
menggelar aksi serupa. Sayangnya tak ada
satu pun anggota DPRD yang berkantor. “ Anggota
dewan sedang turun reses,” ucap salah satu staf DPRD. (Fix)