Diduga Buat Provokator, Kadikbud Malut Diminta Copot Kepsek SMA N 10 Halsel

HALSEL, BRN –  Ikatan pemuda pelajar Mahasiswa Orimakurunga (IPPMOR) mendesak Kadikbud dan Gubernur Maluku Utara,  Sherly Djoanda, segera mencopot kepsek SMA N 10 Halmahera Selatan atas komentar provokator di media sosial.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa adanya pengeroyokan terhadap seorang remaja asal Laluin oleh sekelompok pemuda tak dikenal di Orimakurunga. Namun permasalahan tersebut tidak diselesaikan melalui jalur hukum tapi malah akses jalan yang ditutup.

Ketua IPPMOR, Riski A. Karim mengatakan, Kepsek SMA N 10 Budi Kamarulla membuat komentar yang dianggap provokator dan tidak pantas untuk seorang pendidik, seharunya lebih bijak dalam menanggapi masalah ini. Bukan malah memprovokasi masyarakat.

Jangan memprovokasi masyarakat. Harusnya Kepsek lebih bijak dalam menanggapi masalah ini, ” ujar Riski kepada media ini, Jumat 14 Februari 2024.

Menurutnya, Komentar Budi itu pun diduga kuat langsung diamini. Jalan yang menghubungkan dua desa benar adanya ditutup menggunakan pohon yang ditebang oleh orang tak dikenal. Hal ini pun berdampak langsung pada Warga Ori dan Desa Sagawele yang tidak dapat menggunakan fasilitas jalan sama skali karena telah di tutup.

” Sementara akses jalan yang menghubungkan dua desa telah di tutup sehingga membuat warga Ori dan Desa Sagawele tidak dapat menggunakan fasilitas jalan tersebut, ” jelasnya.

Riski juga meminta agar pemerintah setempat segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika ketegangan ini dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan konflik dapat meluas dan semakin sulit dikendalikan.

“nikan negara hukum, serahkan saja pada pihak berwajib. Di Kayoa Selatan ada Polsek, kenapa harus buat provokasi sehingga menambah ketegangan. Kami berharap masalah ini cepat terselesaikan, ” tandasnya. (Fan/Red)