Desak Gubernur Pulangkan TKA Cina dari Obi

![]() |
Sekertaris Komisi I Dewan Pewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Malut, Sahril Tahir |
SOFIFI,BRN
– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara, dugaan masuknya
puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) melaluli jalur transpotrasi laut bukan
persoalan kecil karena saat ini ada hubungannya dengan covid -19 yang merupakan
persoalan dunia. Saat ini Negara dalam keadaan kritis, dengan penaganan wabah
covid-19.
Kalaupun ada persoalan tenaga asing (TKA) yang datang dari luar Malut
dan di tolak oleh masyarakat setempat.” Saya pikir itu merupakan hal yang
wajar-wajar saja”. Kata dia kepada sekertaris Komisi I DPRD Malut Sahril
Tahir kepada wartawan Selasa, (14/4/2020).
Menurutnya,
dengan Peristiwa tersebut, deprov meminta gubernur Provinsi Malut KH. Abdul
Gani Kasuba dan Bupati Halsel segera memulangkan puluhan TKA tanpa ada alasan. Pemerintah
pusat sudah melarang seluruh TKA masuk ke Indonesia saat wabah covid-19 dan
pemberlakuan ini sejak dua minggu lalu. ” Kok bisa ada TKA yang lolos masuk sampai ke pulau obi” tanya
Sahril.
Kata
dia, selain Gubernur deprov juga meminta
kepada Kapolda Malut Brigjen Pol Rikwanto, jangan hanya memulangkan TKA yang
ada di pulau obi tetapi TKA PT. IWIP di Weda Kabupaten Halamahera Tengah
(Halteng), dan Pulau Gebe karena keresahan masyarakat sudah memuncak dan
sekarang sudah mulai timbul konflik.
”
Gubernur dan Kapolda jangan anggap reme karena dipastikan ini akan merembes ke
seluruh perusahan yang ada di Malut di mana rakyat sangat merasa terancam
dengan persoalan tersebut” ujar Sahril.
Kemudian
Ini juga bukan persoalan sentimen mengenai peluang kerja tetapi persoalan
ketakuatan masyarakat akan wabah covid-19.
Dia
menegaskan Pemerintah sesegera mungkin mengambil tindakan untuk memulangkan
seluruh TKA yang ada di Malut. ” Saat ini kita tidak butuh investasi
masuk, kami mengiginkan masyarakat merasa tenang dan beraktivitas dengan nyaman nanti wabah
sudah berlalu, dan kondisi sudah merasa aman, tenang, dan di anggap bahwa
daerah ini sudah tidak ada pandemi corona lagi. Dipersilahkan saja investasi
masuk lagi.
Awalnya
rakyat juga sudah tentu mengetahui bahwa wabah ini di tularkan dari negara-negara asing bukan berasal
dari republik indonesia”.
Untuk
tidak menjadi persoalan di Malut dan Pemerintah tidak pusing dengan persoalan
TKA, Maka dia berharap segera pulangkan mereka apapun alasannya kalaupun
alasannya perusahaan bilang tenaga kerja terawan kami sekarang tidak butuh
investasi, tegasnya. (han/red)