Brindonews.com
Beranda Daerah Dana CSR Dinilai Salah Sasaran

Dana CSR Dinilai Salah Sasaran





HALTIM, BRINDOnews.com
Dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan tambang di
Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) diduga tidak menyentuh kebutuhan masyarakat
nelayan di Teluk Buli.

Padahal, dampak lingkungan
akibat eksploitasi tambang nikel oleh PT. Antam, PT. Haltim Mining dan PT.
Adhita ini sangat dirasakan para nelayan yang setiap harinya bergantung hidup
dari hasil melaut di Teluk Buli. Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP) Haltim, Asmar H. Daud.





Kucuran dana CSR dari
perusahaan dinilai tidak tepat sasaran terhadap wilayah berdampak. Dana yang mestinya
dinikmati masyarakat lingkar tambang termasuk nelayan, ternaye di dapatkan masyarakat
yang sama sekali tidak terkena dampak tambang nikel, seperti di Kecamatan
Wasile Selatan.

“Limbah semua itu curah
ke laut, namun sejauh sepengetahuan saya belum ada CSR untuk nelayan, malah
untuk pengolahan (ngafi) di Saramaake (Wasile Selatan, red) sana,” kata
Asmar, Senin (11/12).

Sudah berulang kali menerima
keluhan dari nelayan bagang Teluk Buli, mengenai dampak limbah tambang. Adanya
luapan banjir bercampur sedimen tanah galian tambang saat hujan, membuat hasil
ikan teri dari bagang milik nelayan di teluk ini menurun drastic, katanya.





“Nelayan punya
jaring-jaring di lepas satu malam saja yang diangkat lumpur semua. Untuk itu
harusnya dampak seperti ini yang disentuh oleh perusahaan tambang melalui dana
CSR, agar keduanya seimbang antara tambang dan perikanan,” ungkap Asmar.(azx/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan