Biang Kerok Penyebab Aspirasi Ketua DPRD Halmahera Timur Terungkap
Biang Kerok Penyebab Aspirasi Ketua DPRD Halmahera Timur Terungkap
HALTIM, BRN – Pekerjaan paket pengadaan parahu nelayan atau Bagang Ikan di Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba menjadi sorotan warga setempat. Sarana tangkap nelayan tersebut sudah rusak lebih dulu sebelum dimanfaatkan.
Paket pengadaan bagang ikan yang merupakan aspirasi milik Ketua DPRD Halmahera Timur Djon Ngoraitji melakat langsung pada Dinas Perikanan dan Kelautan Haltim dengan nilai pagu sebesar Rp 375 juta yang bersumber dari ABPD Perubahan 2022.
Pengerjaan ihwal dimaksud mengunakan CV Al Faresky sebagai pihak rekanan yang berkontrak. CV Al Faresky beralamat di Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba.
Informasi yang diperoleh Media Brindo Grup (MBG), paket aspirasi milik politikus PDI Perjuangan tersebut dikerjakan oleh orang suruhannya atas nama Ilman Salasa. Ilman diketahui memakai bendera milik bos toko Andiuli Andi Mulyadi untuk mengerjakan aspirasi sang pemegang palu DPRD Halmahera Timur.
Meski begitu, beberapa item pekerjaan lain diduga belum diselesaikan oleh pihak subkontraktor diantaranya mesin gantung, genset, lampu dan bodi sleep. Informasi yang diterima, bodi sleep dikabarkan dikerjakan di desa Lakoda Kecamatan Maba Selatan tapi sampai masa tenggang waktu berakhir belum juga selesai. Padahal paket pengadaan tersebut dianggarkan sejak 2022 lalu terhitung sudah lebih dari satu tahun.
Hasil penelusuran lebih lanjut menyebutkan, sisa upah pekerja Bagang oleh pekerja asal Desa Bicoli belum dapat diselesaikan oleh Ilman Salasa selaku pihak subkontraktor.
Salah satu warga desa Soagimalaha yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, paket aspirasi yang dikerjakan oleh orang suruhan sang ketua DPRD tersebut sudah rusak lebih dulu sebelum dimanfatkan. Bahkan, belum sempat serah terima dari pihak rekanan ke dinas Kelautan dan Perikanan yang tertuang dalam dokumen berita penyerahan.
“Bagang itu setauh saya paket langsung dengan jaring kofo, mesin gantung 40 PK, perahu sleep, genset, lampu dan lainnya. Kalau informasinya jaring sudah dibeli dan Bagangnya sudah di bikin. Tapi mesin gantung, perahu sleep, mesin gantung dan fasilitas lain setauh saya belum ada,” katanya saat ditemui Brindonews, Rabu 31 Juli.
Menurut dia, bagang tersebut dibuat dengan harapan memberikan fasilitas sarana penangkapan ikan kepada nelayan. Tapi tidak bisa di manfatkan karena kondisi Bagang sudah rusak. Sementara hanya diparkir di pantai desa Soagimalaha dalam kondisi separuhnya sudah tengelam.
Brindonews kemudian mengkonfirmasi kepada Ilman Salasa selaku pihak sub kontraktor yang mengerjakan ihwal dimaksud melalaui pesan aplikasi masengger. Poin pertanyaan ihwal serah terima bagang dimaksud Ilman justru menyuruh tanyai langsung ke Dinas Perikanan dan Kelautan. “Tanya langsung di dinas,” katanya membalas pesan yang dikirim.
Ilman sempat tidak mengakui dia yang mengerjakan aspirasi milik bosnya tersebut. Setelah ditanyai dia yang sebagai sub kontraktor mengunakan CV Al Faresky untuk mengerjakan paket pengadaan dimaksud baru diakui. “iya,” jawab singkanya.
Ilman mengklaim alat berat exsafator menjadi penyebab mengapa lunas perahu jadi patah ketika diturunkan dari tempat pekerjaan kepantai. “Kemarin mungkin pengaruh dorong deng eksa kasih turun ka apa itu depe lunas pata itu,” katanya.
Kepala dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Halmahera Timur Hadijah Talib tidak menjawab point pertanyaan Brindonews beberapa hari lalu yang dikirim melalui aplikasi tukar pesan WhatsApp. Pesan yang dikirim sudah centang dua berwarna biru bertanda sudah dibaca. Hingga berita ini ditayangkan belum juga ada balasan. (*)