Brindonews.com
Beranda News Tuntut Naikkan Harga Tuna dan Ancam Blokade di PT. Harta Samudera Morotai

Tuntut Naikkan Harga Tuna dan Ancam Blokade di PT. Harta Samudera Morotai

Masa aksi saat berorasi di depan Kantor DPRD Morotai. Nampak peraga aksi berisi tuntutan ditunjukkan saat menyampaikan pendapat.

MOROTAI, BRN – Puluhan mahasiwa dan
nelayan di Pulau Morotai kembali menggelar demonstrasi di Kantro DPRD setempat,
Senin (27/7). Masa aksi yang mengatasnamakan Aliansi Nelayan Tuna Morotai ini
mengeluhkan harga Ikan Tuna dan beberapa keluhan lainnya.

Mereka juga
menuntut pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan mengatur dan menaikkan atau
menstabilkan harga Ikan Tuna. Tuntutan tersebut bagi menurut para nelayan
sangat membantu menaikkan tingkat pendapatan mereka dari penjualan ikan. Juga mendesak
kepada DPRD segera bersikap.





“Seharusnya
DPRD sudah ada suara respon, tapi nyatanya sampai hari ini tidak ada. Ini berarti
Anggota Dewan di Morotai lemah karena tidak mampu mengawal problem.Tidak mampu
menjawab tuntutan berbagai problem yang di hadapi masyarakat Pulau Morotai,”
ucap Chilfan Djaguna, saat berorasi.

Ia mengemukakan,
demonstarsi yang kedua kali ini buntut dari aksi pertama pekan kemarin. “Hari
ini kami menunjukan semanagat dan spirip sebagai anak-anak Morotai untuk menagi
janji DPRD Pulau Morotai,” sebutnya.

Chilfan
mengancam bakal memblokade semua aktivitas suplayer dan PT. Harta Samudera,
terutama di Kecamatan Morotai Timur. Penghentian tersebut bisa terwujud kalau
para wakil rakyat itu tidak mengakomodir tuntutan mereka.





“Jangan
salahkan kami jika DPRD tidak mengakomodir tuntutan kami. Jika pemerintah
daerah tidak menekan dan mengatur untuk menaikan dan menstabilkan harga ikan. Kami
akan buat konsolidasi besar-besaran memblokade aktivitas jual beli ikan PT. Harta
Samudera,” ucapnya.

Koordinasi
aksi Muin Musapao menuturkan, DPRD dan Pemerintah Morotai harus bersinergi mencari
solusi, terutama mencari jalan keluar belum stabilnya harga Ikan Tuna.

“Harus
memikirkan untuk datangkan perusahaan yang tujuanya adalah agar terjadi
persaingan pembeli ikan di Morotai. Bukan hanya mempertahankan PT Harta
Samudera sebagai pembeli tunggal di Pulau Morotai. Masih ada perusahaan diluar
sana yang antrian,” ucapnya. (fix/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan