Brindonews.com


Beranda News Tiga Aspek Ini yang Menjadi Tanggung Jawab Perusahaan

Tiga Aspek Ini yang Menjadi Tanggung Jawab Perusahaan

Nadhira Nagu menerima sertikat kuliah tamu dari Program Studi Geografi STKIP Kie Raha Ternate. Alwi La Masinu selaku ketua prodi memberikan langsung sertifikat tersebut. (dok. Himapro-Geo)

TERNATE, BRN– Ada tiga hal
prinsip yang menjadi tanggung jawab perusahaan. Namun, ketiga aspek penting itu
acapkali diabaikan sehingga bermuara pada kerusakan  lingkungan yang cukup mengkhawatirkan dan
memicu terabaikannya hak azasi manusia akan lingkungan hidup yang sehat dan
bersih.





Nadhirah
Nagu mengemukakan tiga aspek tersebut yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi.
Ketiga aspek ini berlaku disemua perusahaan, baik perusahaan milik negara maupun perusahaan swasta.

“Ada tiga
prinsip CSR (Corporate Social responsibility) dan itu menjadi keharusan utama.
Yaitu kesinambungan, program tahunan, dan kesejahteraan masayarakat, baik
ekonomi, lingkungan maupun sosial. Ini penting, terutama masyarakat lingkar
tambang,” kata Nadhirah, dalam kulia tamu di Program Studi Geografi STKIP Kie
Raha Ternate, Kamis, 22 Oktober 2020.

Candidat Doktor Akuntansi Sosial dan Lingkungan di Universitas Sebelas Maret Surakarta
ini mengemukakan, CSR adalah tentang perlunya sebuah perusahaan membangun
hubungan harmonis dengan masyarakat tempatan.





Kondisi
keuangan saja tidak  cukup menjamin
nilai  perusahaan tumbuh secara
berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin
apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup.

“Sudah
menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, diberbagai tempat dan
waktu muncul ke permukaan bagi perusahaan yang (dianggap) tidak memerhatikan
aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya,” ucapnya.

Foto bersama. (dok. Himapro-Geo)

Alwi La
Masinu mengatakan, kuliah tamu bertajuk “Tanggung Jawab Perusahaan pada
Masyarakat Lingkar Tambang di Masa Pandemi Covid-19”
itu diprakarsai Himpunan
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi atau Himapro-Geo STKIP Kie Raha
Ternate.





Alumnus
Magister Teknik Geologi di Universitas Hasanudin Makassar ini mengemukakan,
perusahan sudah seharusnya punya tanggungjawab sosial dan lingkungan.

Sebab,
lanjut Alwi, sosial dan lingkungan merupakan komitmen perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat.

“Tanggung
jawab sosial dan lingkungan berlaku baik perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya. Bila perlu pemerintah juga harus
mengeluarkan/menindaklanjuti persoalan buku cetak biru atau blueprint, tentang
tenaga kerja dan  program pemberdayaan
yang menjadi keharusan dan dilaksanakan perusahaan tersebut,” ucap Alwi, yang
juga Ketua Program Studi Pendidikan Geografi itu.





Iskandar
Malik menambahkan, kuliah tamu yang dilaksanakan itu bukan kegiatan awal atau
perdana Himapro-Geo STKIP Kie Raha Ternate. Ini merupakan kegiatan lanjutan dan
sudah menjadi program.

“Sudah
dilakukan kegiatan sebelumnya. Misalnya dialog Publik bertemakan Selamatkan
Maluku Utara dari Ancaman Krisis Ekologi, kuliah tamu dengan tema pendekatan
stem. Ada juga kegiatan non basic seperti memeringati Hari Ibu dengan
mengangkat tema stop intimidasi perempuan dan kegiatan non basic lainnya”,
ucapnya. (release)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *