Brindonews.com






Beranda Daerah Teknisi Proyek Minta Warga Lolobata Bersabar

Teknisi Proyek Minta Warga Lolobata Bersabar

Bak penampung atau
bangunan pengumpul debit air 

TERNATE, BRN – Kepala teknisi
pekerjaan air bersih di Kecamatan Wasile Tengah, Kabupaten Halmahera Timur, Tri
membantah adanya ketidakjelasan proyek yang dikerjakan. Sebelumnya warga
setempat menilai proyek yang dikerjakan sejak 2018 itu tidak memberikan dampak positif.

Menurut Tri, pekerjaan
yang dikerjakan itu merupakan pengembangan dari program Green Technology. Produksi air bersih tanpa mesin atau listrik dan irigasi
pipa dengan sistem gravitasi merupakan pemanfaatan air yang efektif dan efisien.
“Selain dinikmati gratis, tentu menghemat biaya listrik yang biaya oprsionalnya
sangat tinggi,” kata Tri, Selasa (29/10).





Tri mengatakan,
pembangunan bak penampung atau bangunan pengumpul debit air di Desa Lolobata
dan Boki Maake bertujuan mendapatkan sumber air yang elevasinya layak di konsumsi.
Menurutnya, dalam pekerjaan kendala yang dihadapi adalah sulit menentukan
posisi atau jalur pipa. “Lolobata dan Boki Maake posisinya diapit oleh gunung
tinggi.  Ini yang sehingga kami sulit
mendapatkan jalur pipa yang tepat,” ujarnya.

Kendati mengklaim ada
kendala penentuan titik jaringan pipa, Tri mengakui sudah mengoptimalisasinya. Opsi
itu dilakukan perbaikan atau penambahan satu unit
intake (penampungan) baru dengan
jarak 1.100 kilo meter dari penampungan lama. “Sementara lagi dikerjakan. Untuk
sambungan pipa dari
intake induk yang
lama ke yang baru itu merupakan swadaya, karena keterbatasan anggaran,”
katanya.





Tri meminta kepada warga
agar bersabar. Dia berusaha tetap menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana sehingga
warga menikmati air bersih secepatnya. “Sementara lagi jalan, tetap dikerjakan
dan dipastikan waktu dekat sudah beroperasi,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Karang Taruna Desa Lolobata, Tahwin
Hamisi menganggap proyek yang bersumber adari anggaran pemerintah pusat itu gagal.
Tidak dipasangnya papan proyek serta tidak dicantumkannya perusahaan pemenang
tender menjadi penyebab penilaian negatif itu muncul.
(brn/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan