Tak Ada Marwah Dalam Debat, KPU Malut Diminta Lebih PD

Mohtar Adam salah satu Panelis dalam debat perdana Cagub Cawagub Malut
TERNATE,BRN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara diminta lebih PD (percaya diri) dalam melaksanakan debat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Malut pada Pilkada 2018. Sebab debat pertama yang diselenggarakan pada (04/05/2018) jumat malam di Grand dafam hotel dinilai tidak ada marwah dalam Debat cagub cawagub.
“KPU Malut ini saya menganggap tidak PD (percaya diri) dalam mengsortir tema yang berkaitan dengan kepulauan sehingga nyaris menjadi debat yang umum. Mestinya KPU lebih tampil PD untuk melaksanakan debat yang sungguh-sungguh yang bisa menggali substansi persoalan Maluku Utara,” ungkap Mohtar Adam kepada reporter brindonews melalui via handphone Minggu (06/5/2018)
Kata dia, debat kandidat yang dilakukan cagub dan cawagub tidak fokus pada model pembangunan kepulauan. Padahal isu pembangunan berbasis kepulauan cukup banyak hanya saja KPU Malut terkesan tidak mengsortir sehingga pertanyaan menjadi tidak fokus pada tema yang disusun oleh KPU.
” Mestinya KPU Malut sebelum menentukan tema debat cagub cawagub, harusnya KPU terlebih dahulu mendiskusikan atau memberikan tema kepada para panelis. Jangan suruh kita menyusun pertanyaan tetapi temanya kita belum tahu sehingga pertanyaan tidak fokus pada tema yang akhirnya kita tidak menemukan roh dari debat kandidat yang dilaksanakan KPU, ” ungkapnya.
Menurutnya, dalam penyusunan tema dalam debat cagub cawagub, harus memberikan pesan kepada Paslon tentang apa yang menjadi titik fokus masing-masing Paslon untuk Maluku Utara kedepan.” KPU harus melihat ini jangan terkesan langsung menentukan tema tanpa ada diskusi dengan para panelis sehingga debat yang dilakukan dinilai tidak ada roh dan marwah dari debat kandidat,” Bebernya.
Lanjut dia, pada debat kedua cagub cawagub Malut yang akan dilakukan di Jakarta di tanggal 10,diharapkan KPU harus lebih PD mendesain pelaksanaan debat pada putaran kedua untuk masing-masing pasangan calon dengan program merumuskan Malut dalam lima tahun kedepan.
” Perlu ada perbedaan dalam mendiskusikan visi misi pasangan Calon misalnya Paslon AHM-RIVAI mau bangun ap dalam lima tahun kedepan begitu juga Bur-Jadi dan seterusnya lalu masing-masing Paslon tanda tangan dihadapan publik publik bahwa dia berjanji untuk melaksanakan itu selama lima tahun,. Ini yang harus didesain oleh KPU Malut sehingga terkesan ada marwah dalam. debat kandidat,” tuturnya (tim)