KNPI Maluku Utara Gelar Rapimda Matangkan Musda di Halmahera Utara
Syamsul Rizal: Kami Tidak Tahu KNPI Kubu Lain
TERNATE, BRN– Dewan Pimpinan
Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia atau DPD I KNPI Provinsi Maluku Utaramenggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda), Minggu
malam, 2 Mei. Rapat membahas pemantapan dan penentuan delegasi pada musyawarah daerah
diHalmahera
Utara ini dibuka oleh Ketua Harian DPP KNPI, Syamsul Rizal.
Wakil Ketua
Umum DPP KNPI, Iskandar Idrus menjelaskan, rapimda yang merupakan agenda resmi organisasi pimpinan daerah
tersebut memiliki target jangka pendek, yaitu menyiapkan pelaksanaan musyawarah
daerah atau musda.
“(sebelumnya sudah ada beberapa ketua pelaksana) sebelum Pak Rusdi
Yusuf, tetapi konsolidasinya belum maksimal. Sesungguhnya agenda ini menjadi
anak tangga untuk persiapan pelaksanaan musda yang Insyah Allah berlangsung
satu sampai dua bulan kedepan,” kata Iskanda Idrus dalam konferensi pers usai rapimda.
Politisi Partai
Amanat Nasional ini mengemukakan, selain membahas syarat keterpenuhan kepesertaan,
juga mematangkan semua agenda menyukses pelaksanaan musda. Terutama menetapkan
draf dan jumlah hak suara.
“Rapimpurda juga
merupakan penetuan apakah peserta akan
dimasukkan dalam kepesertaan penuh atau tidak. Karena itu, dewan pimpinan
cabang, OKP maupun sayap partai selanjutnya diidentifikasi, termasuk menetukan syarat
dan ketentuan atau kriteria bakal calon Ketua Umum DPD KNPI maupun jadwal
pendaftaran. Juga standar rekomendasi,” ucapnya.
Ketua Harian DPP KNPI, Syamsul Rizal mengharapkan rapimda tersebut tidak
menjadi momentum bereforia, tetapi melahirkan keputusan-keputusan yang
konstruktif, adil dan beradab, dan keputusan yang mengamodasi semua kepentingan
pemuda di Maluku Utara.
Hasil keputusan ini kemudian menjadi rekomendasi politik dalam
penyelenggaran agenda-agenda musda nanti.
“Kita bukan hanya sekadar bereforia, tetapi betul-betul rapimda
sampai musda ini harus memiliki value
yang baik, terutama kepentingan masyarakat dan daerah,” ucapnya.
Membuka Pintu Lebar-lebar
Syamsul Rizal menyatakan tiga kepengurusan yang digaungkan tidak
sama sekali memengaruhi fokus konsolidasi menyukseskan musda yang sudah terjadwal.
Politisi Golkar ini menegaskan, KNPI hanya satu kepengurusan.
“Menurut
pandangan publik bahwa ada tiga kepengurusan iya. Tapi menurut pandangan
konstitusi organisasi DPP KNPI bahwa, KNPI yang menurut mandat kongres itu
adalah Haris Pratama. Jadi mohon maaf kami tidak tahu KNPI-nya Fajri (Noer
Fajrieansyah), kami juga tidak tahu KNPI dari kubu lain (Abdul Azis),” ujarnya.
Syamsul menilai
Isla dan kongres bersama bukan sesuatu yang dianggap penting menyatukan
kepengerusan. “Mau bahas apa lagi, kita yang menang secara konstitusional. Bahkan
Noer Fajrieansyah kalah,” sebutnya.
Iskandar Idrus
menambahkan, KNPI Haris Pratama tidak menggunakan
terminologi isla dan penyatuan.
“Jadi pendekatannya kita tidak bisa menggunakan itu (terminologi
isla dan penyatuan), tetapi kita membuka ruang yang akompdatif. Jadi kalu pada
saat kita musda nanti, kemudian teman-teman di kelompok lain mau bergabung, monggo. Kita membuka pintu
selebar-lebarnya,” katanya.
Pelaksana Tugas KNPI Maluku Utara, Rusdi Yusup mengatakan, pelaksanaan
rapimda tak lepas dari persiapan dan kerja-kerja panitia. Menurutnya,
menyangkut kepengurusan, ia mengaku sudah menemui Ketua KNPI Maluku Utara kubu Noer
Fajrieansyah, Irman Saleh.
“Sudah
dibicarakan. Menurut Bung Irman, nanti dibahas secara interna kepengurusan
mereka, hasilnya nanti disampaikan ke kita,” ucapnya. (red)