Sekda Ricky Geram Buntut Hasil Ukom Pejabat Halmahera Timur Buruk
Sekretaris Daerah Ricky Chairul Ricfhat merasa kesal dengan hasil buruk terhadap 200 lebih pejabat eselon tiga yang ikut Uji Kompetensi di Kota Ternate pekan kemarin yang di buat oleh BKD Halmahera Timur.
Ricky pun melontarkan sejumlah ancaman kepada sejumlah pejabat Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang lantaran hasil Ukom mengecewahkan. Akar rumput kenapa Sekda Ricky menlontarkan pernyataan dengan nada jengkel tersebut karena hanya 15 dari 200 lebih peserta yang meraih nilai maksimal.
“Yang kalamaring ikut Ukom, astagafirullah, hari ini kalau misalkan pak bupati bilang pak sekda atur supaya hasil Ukom ditransformasi jadi jabatan, itu nonjob samua, yang lulus mungkin hanya 12 atau 15 orang. Alasan bilang digitalisasi dan sebagainya, buang ngoni pe hp-hp samua sudah di sana di kolam,” kata Ricky dengan nada marah ketika memimpin Apel senin berjalan di laman Kantor Bupati setempat, Senin pagi, 29 September.
Ricky mempertanyakan kinerja selama ini yang dijalankan oleh sejumlah pejabat eselon tiga yang tidak sejalan dengan hasil Ukom. Menurutnya, nilai yang diperoleh imbas dari ASN yang bersikap malas-malasan berkantor. Padahal yang di uji dalam Ukom hanya materi Teknis, Manajerial dan Sosiokultural, tapi hasil akhir rata-rata tidak maksimal.
“Hampir stengah jam bikin kabawa salah lagi. Saya akan minta di pak Kaban BPSDM dia pe hasil, nanti saya kumpul pe ngoni samua nanti baru kase liat, kalau saya bicara skarang akan ngoni pe staf-staf tatawa pa ngoni. Nanti saya kompul pe ngoni samua baru bikin, sekertaris-sekretraris, kabid-kabid, kabag-kabag nanti liat dong pe hasil,” ucapnya.
Padahal kata Ricky, tujuan melaksanakan uji kompetensi bagi pejabat eselon tiga untuk mengupgrade kinerja mereka sudah sejauh mana apakah sudah baik ataupun belum. Ternyata hasilnya cukup mengecewahkan. Itu sebab, kata Ricky, berpotensi pejabat eselon tiga bisa diturunkan menjadi tenaga fungsional karena berkinerja buruk.
“Uji Kompetensi itu untuk eselon 3 dipakai untuk mengupgrade, jadi ada eselon tiga yang di upgrade naik ke eselon dua. Ada eselon 3 bisa dapa kase turun jadi staf biasa atau tenaga fungsional. Nanti torang kase liat dorang pe nilai, itu kenapa karena tara serius, kalau tara serius itu pengaruh juga di ngoni pe pekerjaan, karena tara serius. Bikin apa sekda bilang bagini supaya tambah ngoni pe motivasi untuk kerja lebih fokus dan lebih serius,” kesalnya. (*)




