PKS Halmahera Timur Tolak Kenaikan BBM
Hasanuddin Lajim. |
HALTIM, BRN– DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Halmahera Timur ikut merespon
keputusan Pemerintah Indonesia menaikan BBM.
Ketua
Majelis Pertimbangan Daerah PKS Halmahera Timur, Hasanuddin Lajim mengatakan, respon
tersebut merupakan konsisten PKS menolak
kenaikan harga BBM.
Pemerintah
pusat harusnya mempertimbangkan dampak dari kenaikan harga BBM, satu
diantaranya yaitu memicu inflasi harga di semua sektor.
“DPD PKS
Halmahera Timur melihat (pasca) kenaikan harga BBM ini memiliki dampak yang
langsung dirasakan oleh masyarakat kecil, sehingga secara tegas kami menolak
dinaikan,” kata Hasanuddin kepada awak media, Kamis, 8 September.
Ketua
Komisi I DPRD Halmahera Timur ini mengemukakan, PKS secara nasional walk out dan menolak keras keputusan
Joko Widodo yang menaikan harga BBM.
Pemulihan
ekonomi pasca pandemi covid-19 yang belum membaik harusnya jadi pertimbangan pemerintah
pusat mengambil keputusan atau kebijakan. Bukan sebaliknya, menaikan harga BBM.
Kenaikan
harga BBM yang memengaruhi kenaikan ongkos transportasi laut maupun darat
adalah ulah dari pemerintah pusat.
“Ini
akan berdampak buruk kepada masyarakat, sekarang semua harga tarif mobil maupun
kapal laut mulai naik. Ini semua ulah dari pemerintah pusat. Kalau pemerintah
pusat tidak membatalkan kenaikan harga BBM, maka yakin dan percaya, perbaikan
ekonomi akan sia-sia dan bahkan presentase angka kemisikinan di Indonesia,
termasuk di Halmahera Timur akan lebih meninggkat karena daya jual beli
masyarakat makin melemah,” ungkapnya. (mal/red)