Perencaan Belum Claer, Pinjaman Pemprov ‘Tatunda’

![]() |
Ilustrasi uang tunai. |
SOFIFI, BRN – Rencana Pemerintah
Provinsi atau Pemprov Maluku Utara meminjam uang senilai Rp500 miliar dari
PT. Sarana Multi Insfrastruktur (SMI) terkendala dokumen perencanaan. Selain belum
clear disusun, penyebab lain belum
terealisasi pinjaman tersebut adalah Menteri
Dalam Negeri belum menerbitkan rekomendasi pinjaman.
Sekertaris Provinsi (Sekprov)
Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir menyebutkan, pinjaman Rp500 miliar itu masih menunggu
dokumen perencanaan yang sementara proses pengerjaan.
Pemanfaatan pinjaman,
lanjut Samsuddin, untuk membiayai pekerjaan ruas jalan Ibu – Kedi di Halmahera
Barat, ruas jalan Galela – Loloda di Halmahera Utara dan ruas jalan wilayah
Gane, Halmahera Selatan serta pemenuhan infrastruktur RSU Sofifi.
Walau begitu, mantan
Kepala Dinas Pariwisata Maluku Utara mengaku tak mengetahui progres penyelesaian
dokumen perencanaan pinjaman itu. Yang jelas, kata dia, dokumen tersebut sudah
mendapat persetujuan dari kementerian dalam negeri dan kementerian keuangan.
“Berikutnya dokumen
perencanaan diusul ke PT. SMI,” kata Samsuddin ketika disambangi usai melakukan
vidoe daring bersama Mendagri M. Tito Karnavian di Hotel Sahid Bella Ternate,
Rabu (10/6) malam tadi.
Samsuddin menyatakan, kendati
Maluku Utara tengah berjuang menuntaskan wabah virus corona, tak memengaruhi
keputusan pemerintah provinsi meminjam uang ratusan miliar tersebut.
“Tidak ada pengaruhnya
dengan pinjaman tersebut, yang pasti pemprov menunggu dokumen perencaan selesai,”
sebutnya.
Di sentil soal sejumlah proyek
yang selesai di tender, Samsuddin membenarkan ikhwal tersebut. kendati begitu,
ia memastikan sejumlah item kegiatan fisik ini belum dikerjakan.
“Orang yang kerja pasti
kan di bayar. Tapi intinya uangnya kita tunggu tahap perencanaan selesai baru dilakukan
pencairan. Saat pencairan, progres pekerjaan sudah berapa persen akan lebih
bagus untuk dilaksanakan,” ucapnya. (han/red)